Jakarta, Ruang Energi.com– Direktur Utama PT Geo Dipa Energi Riki Firmandha Ibrahim dalam laman media sosialnya menuturkan kunjungan ke beberapa Obyek/Lokasi Wisata 23 dan 24 Januari 2021 lalu.
Hal ini menurut Riki dilakukan untuk mengkaji dan melihat potensi kontribusi GeoDipa kedepan untuk meningkatkan keamanan, kebersihan dan keindahan Obyek Wisata yang dikunjungi, sehingga semakin memiliki “Daya Tarik” untuk dikunjungi para wisatawan.
“Inilah bukti nyata Geo Dipa kepada Pariwisata dan Peduli Lingkungan dimana peusahaan berada”,tutur Riki
Adapun kawasan pariwisata yang dikunjungi adalah:
1). Kawah Candra Dimuka
Terletak di Desa Pekasiran, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara. Obyek pariwisata ini terutama dikunjungi oleh pendatang untuk kegiatan ritual.
2). Dieng Plateau Theater
Terletak di Desa Dieng, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo.
3). Museum Geothermal
Rencana untuk menambah materi di museum Geothermal yang dapat dibangun disamping Gd. Dieng Plateau Theater.
Beberapa Pilihan/Rencana:
a). Memindahkan batu-batu “core” yang didapat dari sumur GeoDipa.
b). Batu “core” disusun sedemikian rupa, untuk menjadi inspirasi keilmuan dan pendidikan Panas Bumi yang dapat dilakukan oleh UGM.
c). Isi dari museum a.l informasi mengenai vulkanologi Dieng, Mitigas Gunung Berapi, serta informasi edukasi & pendidikan gunung berapi yang dikerjakan oleh Badan Geologi ESDM (Bapak Dirut telah menghubungi & berdiskusi dengan Bapak Eko (Eselon 1/Badan Geologi ESDM). Rencana sbb:
– disusun disain bersama tahun 2021;
– implementasi akan dilakukan tahun 2022.
d). Film yang ada saat ini, diperbarui dengan informasi yang lebih lengkap mengenai Dieng dan manfaat dari Energi Panas Bumi.
4). Kawah Sikidang
Terletak di Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara.
Beberapa Pilihan:
a). Membangun jalan kayu seperti yang sudah dibangun PEMDA, kearah lokasi “Small Scale Geothermal Plant” GeoDipa, sehingga dapat pula menjadi salah satu Obyek Wisata.
b). Membangun “Toilet Umum”.
c). Menanam tanaman hias disekitar tempat duduk-duduk/istirahat yang telah dibangun PEMDA.
d). Mengusahakan sedemikian rupa, agar jalan masuk yang tidak melalui “Pos Resmi”, tidak lagi dapat digunakan oleh pengunjung yang tidak membayar fee masuk ke kawasan ini.
e). Menyediakan beberapa tempat sampah (disekitar areal parkir (”organic & non-organic). Logo Geodipa Ok.
5). Kawah Sileri
Terletak di Desa Kepakisan, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara
6). Gunung Bimo
Terletak di Desa Sikunang,Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo Wisatawan naik ke puncak bukit/gunung Bimo, untuk menyaksikan “sun-set dan sun-rise”.
Berdasarkan informasi KADES, pada bulan normal, obyek ini dikunjungi + 1.000 pengunjung. Sedangkan bulan Desember 2020, bulan Desember 2020, dalam keadaan Pandemic, obyek ini didatangi + 400 pengunjung.
Obyek wisata ini bisa dicapai dengan berjalan kaki, membutuhkan waktu + 2,5 jam, dan dapat pula naik ojeg ke satu lokasi, dilanjutkan dengan berjalan kaki, untuk ini dibutuhkan waktu + 0,5 jam. Saran dari Pak Dirut pada KADES: agar ada standard tariff Ojeg,sehingga seragam.
Saat ini lahan yang digunakan sebagai tempat parkir kendaraan wisatawan (“basecamp”) adalah lahan miliki GeoDipa. Lahan yang persis terletak disebelah lahan parkir ini perlu dicari surat/bukti apakah ini lahan milik GeoDipa.
Beberapa Informasi Penting Lainnya dari KADES Desa Sikunang:
a). BumDes Desa Sikunang telah beroperasi dan memiliki 4 unit bisnis, yaitu:
– Air Bersih masyarakat;
– Wisata Gn. Bimo;
– Pembuatan Composer;
– Penanaman dan pembibitan tanaman Purwaceng (harga bibit Rp. 5.000).
b). GeoDipa telah membantu Desa Sikunang dalam program penghijauan yaitu, menyumbang bibit kopi:
– Tahun 2019: 9.000 bibit;
– Tahun 2020: 3.500 bibit.