Jakarta Pusat, Jakarta, ruangenergi.com- PT Pertamina Hulu Energi (PHE) makin menegaskan perannya sebagai penjaga ketahanan energi nasional. Mengelola lapangan migas tua yang produksinya menurun secara alami bukan perkara mudah, namun PHE menghadapinya dengan strategi inovatif dan dukungan teknologi terbaru.
Corporate Secretary PHE, Hermansyah Y. Nasroen, menjelaskan bahwa sebagian besar aset yang dikelola perusahaan merupakan lapangan migas yang sudah beroperasi sejak lama, tetapi tetap menjadi tulang punggung produksi nasional.
“Sebagian besar produksi minyak nasional berasal dari lapangan-lapangan mature yang kami kelola. Tantangannya adalah menjaga produksinya tetap stabil meski kondisi reservoir menurun,” kata Hermansyah.
Untuk itu, PHE mengandalkan beragam strategi, mulai dari asset integrity management, digitalisasi, hingga pemanfaatan teknologi modern di sumur dan fasilitas produksi. Contohnya, penerapan digital intelligence memungkinkan monitoring performa sumur secara real time, sehingga masalah bisa dideteksi dan diatasi lebih cepat.
Lapangan-lapangan mature di Mahakam dan Rokan menjadi salah satu fokus utama pengembangan. Berkat serangkaian inovasi tersebut, PHE berhasil membukukan capaian cukup tinggi hingga Triwulan III 2025: produksi minyak mencapai 553 ribu barel per hari dan produksi gas 2,83 miliar kaki kubik per hari. Selain itu, lebih dari 28 ribu kegiatan well intervention, hampir seribu workover, dan ratusan sumur pengembangan berhasil diselesaikan.
Meski teknologi berperan besar, Hermansyah menegaskan unsur manusia tetap menjadi kunci keberhasilan operasi.
“Kompetensi pekerja adalah faktor yang sangat penting. Kami terus mengembangkan kemampuan SDM, baik yang senior maupun generasi baru, agar bisa cepat beradaptasi dan menghadirkan inovasi,” ujarnya.
Sebagai organisasi yang terus bertransformasi, PHE juga memperkuat budaya belajar dan berbagi pengetahuan di internal perusahaan. Setiap tantangan operasional dijadikan peluang untuk meningkatkan efisiensi dan mendorong ide-ide baru.
Selain itu, PHE menempatkan keselamatan kerja, efisiensi operasi, dan integritas aset sebagai prioritas utama. Langkah ini menjadi fondasi penting untuk mendukung keberlanjutan pasokan energi nasional sekaligus mendorong operasi yang lebih ramah lingkungan di masa depan.
“Dengan sinergi teknologi, inovasi, dan SDM unggul, PHE akan terus menjadi motor penggerak ketahanan energi Indonesia,” tegas Hermansyah.













