Ahai! Shell–KUFPEC Tunggu Restu ESDM untuk Joint Study 5 WK Migas di Selat Makassar

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Yogyakarta, Jawa Tengah, ruangenergi.com— Rencana kerja sama studi bersama (joint study) antara Shell Plc dan Kuwait Foreign Petroleum Exploration Company (KUFPEC) dikabarkan memasuki tahap akhir. Keduanya kini menantikan persetujuan resmi dari otoritas di lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Kolaborasi ini disebut mencakup lima wilayah kerja (WK) migas yang berada di sekitar Selat Makassar.

Informasi yang dihimpun ruangenergi.com di sela-sela Malam Apresiasi SKK Migas kepada Media yang dilangsungkan di Yogyakarta, menyatakan bahwa rencana tersebut mendapat perhatian serius dari para pemangku kepentingan hulu migas Indonesia.

SKK Migas pun telah melakukan sejumlah langkah strategis untuk memastikan minat Shell kembali menguat setelah sebelumnya tidak aktif dalam beberapa proyek besar di Tanah Air.

Dalam catatan ruangenergi.com, Deputi Eksplorasi, Pengembangan, dan Manajemen Wilayah Kerja SKK Migas, Rikky Rahmat Firdaus, mengungkapkan bahwa pada Maret lalu pihaknya diundang langsung oleh Shell ke kantor pusat mereka. Pertemuan itu disebut penting untuk memberikan keyakinan kepada investor terhadap prospek migas Indonesia.

“Pak Kepala memerintahkan kami untuk mengundang Shell ke Indonesia di acara IPA. Kami undang balik, beliau hadir, dan secara verbal mereka menyampaikan ketertarikan untuk masuk kembali ke Indonesia,” ujar Rikky di Kantor SKK Migas, dikutip Selasa (22/7/2025).

Minat Shell semakin terlihat jelas ketika perusahaan energi global tersebut membeli data melalui Membership Data Room (MDR) pada gelaran Indonesia Petroleum Association (IPA). Pembelian data senilai US$ 30.000 menjadi sinyal kuat bahwa Shell tengah menimbang serius peluang investasi baru di sektor hulu migas RI.

“Ini dibuktikan dengan Shell membeli data melalui MDR. Jadi mereka ikut berkontribusi, membeli US$ 30.000 itu dan memasukkannya ke negara untuk melihat-lihat opportunity,” tambah Rikky.

SKK Migas menilai langkah Shell tersebut merupakan indikator positif kebangkitan minat investor global terhadap potensi migas Indonesia, khususnya di kawasan timur. Oleh karena itu, SKK Migas berupaya memastikan kenyamanan Shell agar siap berbagi risiko dan menjalankan investasi jangka panjang di tanah air.

Jika persetujuan dari Kementerian ESDM turun dalam waktu dekat, joint study Shell–KUFPEC ini diperkirakan menjadi salah satu kolaborasi penting yang mendorong geliat eksplorasi migas nasional, sekaligus memperkuat posisi Indonesia pada peta investasi energi global.