Demi Warga Terisolasi: Kisah Tim Pertamina Menembus Banjir 60cm dan Mengudara ke Aceh Tamiang

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Medan, Sumut, ruangenergi,com— Komitmen Subholding Upstream Pertamina, PT Pertamina Hulu Energi (PHE), terhadap tanggung jawab sosial masyarakat diuji di tengah bencana banjir dan longsor yang melanda sebagian besar wilayah Sumatera.

Dengan fokus pada kecepatan, koordinasi, dan akurasi, tim kemanusiaan perusahaan ini berupaya menembus segala rintangan untuk memastikan bantuan logistik segera sampai ke tangan korban, terutama di wilayah yang masih terisolasi seperti Aceh Tamiang dan Langkat.

Aksi cepat tanggap ini dimulai segera setelah bencana melanda. PHE sebagai Subholding Upstream Pertamina, pada 1 Desember 2025, telah menyerahkan bantuan logistik kloter 2 dan 3 untuk memperkuat penanganan darurat di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Bantuan ini merupakan kontribusi kolektif dari sejumlah anak perusahaan Subholding Upstream.

“Kami memastikan seluruh lini bergerak cepat untuk mendukung penanganan darurat di Sumatera. Kecepatan, koordinasi, dan akurasi bantuan menjadi fokus utama kami. Bantuan ini adalah bentuk komitmen dan tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat. Kami ingin memastikan dukungan ini benar-benar menjangkau yang membutuhkan,” ujar Corporate Secretary Subholding Upstream Pertamina, Hermansyah Y Nasroen.

Dalam operasi penyaluran bantuan terbaru, Subholding Upstream Pertamina melalui afiliasinya, Pertamina Hulu Rokan (PHR) Zona 1, menunjukkan dedikasi luar biasa. Bantuan tambahan berhasil disalurkan ke wilayah kerja Pertamina EP (PEP) Pangkalan Susu dan PEP Rantau, dua lokasi yang terdampak parah.

Akses Sulit di Langkat: Bantuan untuk Kabupaten Langkat diberangkatkan dari Medan dan berhasil menembus genangan banjir setinggi 60 cm di jalan tol menggunakan jalur darat. Setibanya di lokasi, bantuan langsung didistribusikan di Desa Teluk Meku (Dusun Paluh Jabu dan Badak), serta di dapur umum yang didirikan oleh PEP Pangkalan Susu.

Aceh Tamiang yang Terisolasi: Situasi di Kabupaten Aceh Tamiang lebih menantang. Karena akses darat masih terputus total akibat banjir, tim kemanusiaan mengambil langkah berani: menjangkau wilayah ini menggunakan helikopter. Distribusi bantuan difokuskan pada empat titik pengungsian terdekat dengan area operasi PEP Rantau, yakni di Pajak Pagi Dusun Rantau, Masjid Kampung Lalang, Dusun Jawa, dan Masjid Batu Lapan.

Tim PHR Zona 1 juga melakukan pemasangan tambahan 1 unit Starlink di Ring 1 Rantau dan survei udara dengan drone untuk memantau situasi secara real-time.

Mengingat keterbatasan kapasitas bantuan via helikopter, Tim PEP Rantau Field di lapangan telah membentuk tim survei khusus untuk menemukan jalur alternatif. Tim ini bergerak cepat menelusuri jalan-jalan perkampungan dan perkebunan sawit, berupaya keras memastikan truk bantuan logistik lanjutan dari Medan dapat masuk ke wilayah Kota Kuala Simpang di Kabupaten Aceh Tamiang. Sementara itu, distribusi lanjutan juga direncanakan melalui jalur laut menggunakan kapal LCT (Landing Craft Tank) dan jalur udara menggunakan Chopper.

Sebelumnya, langkah mitigasi cepat telah dilakukan PEP Pangkalan Susu dengan mengevakuasi 187 pekerja dan warga, serta mendirikan dua shelter dan dapur umum sejak 25 November 2025. Di wilayah kerja PHE NSO, bantuan juga telah menjangkau enam titik di Lhokseumawe dan satu titik di Aceh Utara.

Bantuan yang disalurkan berupa bahan makanan, perlengkapan mandi, obat-obatan, selimut, terpal, dan popok .Subholding Upstream Pertamina menegaskan bahwa penyaluran bantuan akan dilakukan secara terkoordinasi dengan SKK Migas dan BNPB, serta tepat sasaran. Dukungan tambahan juga siap dikerahkan apabila dibutuhkan oleh pemerintah daerah selama masa tanggap darurat berlangsung.

Aksi kemanusiaan ini bukan hanya sekadar respons cepat, tetapi juga penegasan peran Pertamina sebagai perusahaan energi nasional. Subholding Upstream menunjukkan komitmennya untuk tidak hanya fokus pada keberlanjutan operasi, tetapi juga pada ketangguhan sosial masyarakat, khususnya yang berada di sekitar wilayah kerja perusahaan.