Jakarta,RuangEnergi.com-Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Bageol KESDM) siap gelar lelang untuk kegiatan eksplorasi panas bumi pada Desember 2020.
Hasil lelang eksplorasi wilayah kerja panas bumi ini akan ditawarkan kepada investor yang berminat mengembangkan potensi panas bumi di Indonesia.
“Akhir tahun ini dilakukan lelang pra-DIPA untuk kegiatan eksplorasi panas bumi, sehingga awal 2021 sudah bisa dimulai,” kata Kepala Badan Geologi Kesdm Eko Budi Lelono kepada ruangenergi.com,Rabu (11/11/2020) via telepon dari Jakarta.
Eko memastikan pada awal 2021 saat sudah ada pemenangnya, langsung dilaksanakan penawaran kepada investor panas bumi yang berminat.
Tiga WK Panas Bumi
Dihubungi terpisah,Direktur Panas Bumi Ditjen EBTKE Ida N.Finahari mengatakan dalam tahap awal, Pemerintah akan melakukan pemboran eksplorasi panas bumi di 3 (tiga) lokasi.
“Bukan ditawarkan,tapi akan di bor yang ini yakni Cisolok cisukarame, Bituang dan Nage.Cisolok Jabar, Bituang Sul-sel dan Nage NTT,” tutur Ida.
Dalam catatan ruangenergi.com,Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Ditjen EBTKE KESDM) menyiapkan 20 (duapuluh) wilayah kerja (WK) panas bumi untuk dilelang.
Ditjen EBTKE melibatkan Badan Geologi untuk melakukan survey di 20 lokasi WK panas bumi pada pertengahan tahun 2020 ini.
“Mulai tahun ini sudah dimulai survey dan sosialisasi ke pemda nya, tetapi pengeborannya mulai tahun 2021.Mau dilakukan eksplorasi oleh pemerintah, sebelum dilelang nantinya,” kata Direktur Panas Bumi Ditjen EBTKE Ida N.Finahari kepada ruangenergi.com,Selasa (08/09/2020) di Jakarta.
Potensi WKP Panas Bumi yang akan dilelang adalah:
ACEH (1 Wilayah Terbuka), Lokop (SD: 41 MW, RP: 20 MW)
SUMATERA UTARA (1 WKP),Sipoholon Ria-Ria (SD: 60 MW, RP: 20 MW)
BANTEN (1 WKP),Gn. Endut (SD: 180 MW, RP: 40 MW)
JAWA BARAT (4 WKP dan 1 Wilayah Terbuka);Cisolok Cisukarame (SD: 45 MW, RP: 20 MW),Gn. Galunggung (SD: 289 MW, RP: 110 MW),Gn. Tampomas (SD: 100 MW, RP: 45 MW),Gn. Ciremai (SD: 60 MW, RP: 55 MW),Gn. Papandayan (SD: 195 MW, RP: 40 MW)
JAWA TENGAH (1 WKP),Guci (SD: 100 MW, RP: 55 MW)
BALI (1 Wilayah Terbuka),Gunung Batur-Kintamani (SD: 58 MW, RP: 40 MW)
NTB(1 WKP),Sembalun (SD: 100 MW, RP: 20 MW)
NTT (1 WKP dan 1 Wilayah Terbuka),Nage (SD: 39 MW, RP: 20 MW),Maritaing (SD: 190 MW, RP:30 MW)
KALIMANTAN UTARA (1 Wilayah Terbuka),Sajau (SD: 17 MW, RP: 13 MW)
SULAWESI TENGAH (2 WKP),Bora Pulu (SD: 123 MW, RP: 40 MW),Marana (SD: 70 MW, RP: 20 MW)
SULAWESI SELATAN (2 Wilayah Terbuka),Bittuang (SD: 28 MW, RP: 20 MW),Limbong (SD: 20 MW, RP: 5 MW)
MALUKU UTARA (1 WKP),Jailolo (SD: 75 MW, RP: 30 MW)
MALUKU (1 Wilayah Terbuka),Banda Baru (SD: 54 MW, RP: 40 MW).