Jakarta,ruangenergi.com–Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) berharap pada November ini lapangan Camar yang dioperasikan Camar Resource Canada Incorporated bisa kembali normal produksi paska kebakaran 29 Februari 2020 lalu.
Lapangan Camar diharapkan kembali produksi normal setelah diperkirakan potensi produksi minyak dan gas yang hilang dari lapangan itu mencapai 27,5 ribu barel oil per day (BOPD) dan gas sebesar 110 MMSCFD.
“Perbaikan Lapangan Camar sudah ada perkembangan… sebentar lagi produksi…. Rencana bulan November ini…” kata Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno kepada ruangenergi.com,Selasa (17/11/2020) di Jakarta.
Dalam catatan ruangenergi.com.SKK Migas mengatakan potensi hilang ini sebenarnya tidak terlalu besar. Sebab, produksi migas di lapangan tersebut hanya sekitar 500 barel per hari dan 2 MMSCFD. Namun, pemulihan membutuhkan waktu yang tak sebentar.
“Jadi produksinya memang tidak besar, tapi sudah dua bulan tidak operasi, estimasinya (kehilangan potensi produksi) bisa sampai 27.500 barel,” ujar Julius dalam rapat virtual dengan Komisi VII DPR, Selasa (28/4/2020).
Berdasarkan situs skkmigas.go.id, dilaporkan dari Lepas Laut (Offshore) Gresik-29 Februari 2020.Pada pukul 19.30 WIB terjadi insiden kebakaran di well head platfrom di lapangan Camar wilayah kerja Bawean yang dioperasikan Camar Resource Canada Inc. Insiden disebabkan oleh salah satu rig miring ke arah platform dan menyenggol platform, sehingga menimbulkan percikan yang berakibat terjadinya kebakaran di wellhead platform.
Pihak KKKS melaksanakan prosedur pemadaman api dan langkah lainnya sesuai standar operasi hulu migas. Pada saat proses pemadaman tersebut, seluruh personel platform telah dievakuasi ke FSO Pegassus dan dalam kondisi selamat.
Pada 1 Maret 2020 jam 14.30 WIB, api sudah bisa dikendalikan dan dilanjutkan proses pendinginan.
Tindakan selanjutnya pada pukul 14.45 WIB, KKKS telah mengirim tim untuk memastikan valve di master valve dan wing valve tertutup sempurna. Selanjutnya masih dilakukan proses pendinginan dengan menggunakan fire pump dari kapak AHTS, CPP dan dari rig.Koordinasi juga dilakukan dengan KKKS terdekat, untuk mendapatkan dukungan yang dibutuhkan, sebagai upaya untuk mempercepat penanganan kejadian.
Dalam insiden ini, tidak ada korban jiwa maupun luka-luka. Terkait dampak lingkungan serta loss production, saat ini masih dalam proses penanganan lanjutan. KKKS juga melakukan evaluasi untuk memitigasi kegiatan produksi selanjutnya.