Jakarta, Ruangenergi.com – Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Minyak dan Gas Bumi, Kementrian ESDM Alimuddin Baso, menyerahkan secara simbolis paket perdana Program Konversi BBM ke BBG untuk Mesin Kapal Nelayan Sasaran Tahun 2020. Bantuan bagi 374 nelayan di Kabupaten Kolaka ini merupakan yang pertama kali diterima secara gratis.
“Program ini merupakan pelaksanaan Perpres Nomor 38 Tahun 2019 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Penetapan Harga LPG untuk Kapal Penangkap Ikan bagi Nelayan Sasaran dan Mesin Pompa Air untuk Petani Sasaran,” kata Alimudin disela acara yang berlangsung di Tempat Pelelangan Ikan Mangolo, Kecamatan Latambaga, akhir pekan lalu.
Menurutnya, nelayan yang mendapat bantuan harus memenuhi kriteria yaitu memiliki kartu identitas nelayan, menggunakan alat penangkap ikan yang ramah lingkungan, memiliki kapal ukuran di bawah 5 Gross Tonnage (GT) yang daya mesinnya di bawah 13 Horse Power (HP), serta belum pernah mendapat bantuan serupa dari Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah.
“Nelayan merupakan salah satu kelompok masyarakat yang perlu didukung agar tetap survive, terutama di masa pandemi ini. Dengan menggunakan BBG yaitu LPG 3 kg, penghematan dapat mencapai 50%. Ini bukan program bagi-bagi mesin, melainkan konversi BBM ke BBG. Harapan kita yang tadinya nelayan membeli BBM untuk melaut, kini dengan LPG 3 kg bisa menghemat pengeluaran 50%,” paparnya.
“Meski tak dapat dipungkiri Pemerintah masih mensubsidi LPG 3 kg sekitar Rp 54 triliun per tahun, namun di sisi lain juga ada komitmen untuk memperbaiki lingkungan, termasuk mengganti bahan bakar nelayan untuk melaut,” tambah Alimuddin.
Ali mengharapkan agar nelayan Kolaka menggunakan bantuan ini dengan baik.
“Mudah-mudahan ini bermanfaat. Tapi satu hal, pemberian dari negara itu jangan dijual ya, supaya barokah,” tutup Ali.
Sementara Anggota Komisi VII DPR Rusda Mahmud yang juga hadir pada kesempatan itu menyampaikan bahwa bantuan ini tepat diberikan bagi nelayan kecil.
“Kalau nelayan menengah atau besar, bisa membeli sendiri atau kredit di bank. Nelayan kecil perlu kita bantu. Saya berharap tahun depan, nelayan Kolaka dapat kembali mendapatkan bantuan serupa, dengan jumlah yang lebih besar,” katanya
Sementara Bupati Kolaka yang diwakili Asisten II bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kolaka, Mustajab, mengungkapkan, bahwa program konversi ini merupakan hal baru bagi nelayan Kolaka dan pelaksanaannya membutuhkan proses.
“Oleh karena itu, menjadi tanggung jawab bersama untuk memberikan pemahaman bagi nelayan mengenai maksud pelaksanaan program ini agar terlaksana dengan baik,” katanya seraya meminta Pertamina menjamin ketersediaan LPG 3 kg agar nelayan mudah membelinya.
Paket perdana yang dibagikan terdiri dari mesin penggerak, konverter kit, 2 buah tabung LPG 3 kg, serta aksesoris pendukung lainnya (reducer, regulator, mixer, dll).
Tahun 2020 ini merupakan tahun ke-5 pelaksanaan kegiatan pendistribusian paket konversi untuk nelayan oleh Ditjen Migas Kementerian ESDM. Hingga tahun 2019, telah dibagikan 60.859 paket perdana. Sedangkan tahun 2020 dibagikan 25.000 paket dan 2021 rencananya 28.000 paket.(Red)