BPMA Siapkan Skenario Terburuk Atasi Keterlambatan Pengiriman Sulfur dan Kondensat

Jakarta,ruangenergi.comBadan Pengelola Minyak dan Gas Aceh (BPMA) siapkan skenario terburuk jika banjir yang melanda Aceh Timur menyebabkan terganggunya pengiriman kondensat dan sulfur yang diproduksikan Medco EP Indonesia di Provinsi Aceh.

Walau dihantam banjir,BPMA memastikan kegiatan operasional yang ada di Aceh Timur tidak dihentikan.

 

“Kita pantau dulu debit airnya..semoga tidak sampai seminggu.Karena akan mengakibatkan over /kepenuhan tangki sementara di CPP,” kata Kepala BPMA Teuku M.Faisal kepada ruangenergi.com,Senin (07/12/2020).

Faisal menuturkan biasanya pengiriman kondensat dan sulfur mencapai 8 truk sehari.

“Jangan sampai terjadi..karena harus mengurangi produksi gas nantinya. Dan worse case shutdown sumur,” ucap Faisal.

Faisal juga menjelaskan bahwa sehubungan dengan besarnya intensitas hujan dalam 2 (dua) hari ini dan
terjadinya banjir di Kabupaten Aceh Utara, telah terjadi longsor di sekitar WK Pase pada hari sabtu tanggal 5 Desember 2020 dan Jembatan Pontoon yang melintasi sungai Arakundo terputus pada tanggal 6 Desember 2020 sekitar pukul 8:47 WIB. dilaporkan bahwa tidak terdapat korban jiwa atas longsor dan putusnya
Pontoon tersebut, tetapi penduduk desa dan operasional TPI tidak dapat melalui jalur tersebut untuk sementara waktu.

TPI segera melakukan tindakan untuk menanggulangi keadaan darurat tersebut dan mengupayakan agar Pontoon tidak hanyut terbawa oleh arus sungai. BPMA akan membantu dalam hal pengadaan untuk melakukan penanggulangan keadaan darurat tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *