Jakarta, RuangEnergi.Com– Ditengah situasi pandemi, PT Medco Energi Internasional Tbk tetap dukung visi pemerintah baik di sektor minyak dan gas maupun program ketenagalistrikan 35.000 Megawatt (MW).
Direktur Utama Medco Energi Hilmi Panigoro dalam Webinar Media Gathering & Kompetisi Jurnalistik 40 Years Young Medco Energi “ Terus Optimis Dalam Menghadapi Tantangan” , bersama 60 jurnalis berbagai media nasional pada 8 Desember 2020 , mengungkapkan dengan menerapkan strategi yang tepat dalam menghadapi berbagai tantangan dalam melaksanakan bisnisnya PT Medco Energi Internasional mampu bertahan hingga 40 tahun dan terus berkembang menjadi perusahaan energi terkemuka di kawasan Asia Tenggara dengan tiga segmen bisnis utama, yaitu Minyak & Gas, Ketenagalistrikan dan Pertambangan.
“Saya bangga ditengah kondisi pandemi yang penuh tantangan, perusahaan telah berhasil menjalankan strategi dengan baik, termasuk dengan sukses melakukan kegiatan eksplorasi di Natuna dan Ijen Geothermal, sebagai komitmen mendukung pemerintah dalam menjaga ketahanan energi nasional. Kolaborasi dengan Kansai Electric, eksplorasi yang sukses dan AMNT yang kembali membukukan laba, menjadi suatu kebanggaan melihat Medco Energi di tengah masa sulit mampu bertahan dan menjadi perusahaan yang lebih kuat”, pungkas Hilmi Panigoro
Sementara itu, Direktur Utama PT Medco Power Indonesia (MPI) , Eka Satria menuturkan Clean Energy development merupakan komitmen dari MPI dalam mendukung Indonesia menyongsong era transisi energi. Kiprah MPI dalam memberikan kontribusi ketenagalistrikan yang bersih dan handal telah dilakukan sejak tahun 2004 dengan pengoperasian pembangkit listrik tenaga mesin gas di Batam.
Eka menambahkan, Indonesia memiliki sumber daya alam yang kaya untuk mewujudkan kemandirian energi berbasis energi baru dan terbarukan (EBT). Medco Power Indonesia akan terus fokus membangun pembangkit listrik bersih dengan mengandalkan EBT melalui gas to power, geothermal dan renewables . Kerja keras MPI dan cermat melihat peluang telah membuahkan hasil yang baik, MPI mencatatkan performa yang signifikan total kapsitas 3.800 Megawatt (MW) untuk IPP dan Operation & maintenance (O&M).
“Melihat trend dunia clean and renewable di sektor energi ketenagalistrikan, PT Medco Power Indonesia akan fokus mengembangkan IPP di sektor pengembangan gas, panas bumi, tenaga surya, hydro & mini hydro, EV Ecosystem dan angin. Hal ini dilakukan guna membantu pemerintah dalam peningkatan rasio elektrifikasi dan mengejar bauran energi nasional sebesar 23 % di tahun 2025”, tutur Eka Satria
Dia menegaskan, di era transisi energi semua pelaku bisnis IPP di dunia harus melakukan dekarbonisasi, desentralisasi dan digitalisasi. Ketiganya saling berkaitan dan harus menjadi komitmen bersama untuk mendorong program pemerintah menurunkan tingkat karbon (dekarbonisasi) dengan menggalakan kebijakan energi keberlanjutan di berbagai sektor. Desentralisasi energi terbarukan merupakan upaya yang penting dilakukan guna mencapai solusi akses listrik ke berbagai daerah di Tanah Air.
Mengejar Target 5000 Megawatt
Eka mengakui, bahwa Gas masih mendominasi yang dikelola oleh Medco Power Indonesia diantarannya seperti melaksankan pekerjaan O & M Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) 25 MW di Kepulauan Nias di bangun pada Agustus 2016 untuk melistriki Kabupaten Nias Selatan dan Nias Utara. Menyusul akan ada lagi dua PLTMG di Nias dengan keseluruhan kapasitas mencapai 50 MW. PLTGU Riau 275 MW direncanakan pada 2021 sudah dapat beroperasi, Mobile Power Plant (MPP) PLTG Paya Pasir 75 MW di Medan, Sumatera Utara dan PLTG Duri, Riau berkapasitas 75 MW.
Sedangkan untuk wilayah Batam memiliki empat pembangkit listrik tenaga gas dengan kapasitas masing-masing dua pembangkit berkapasitas 85 MW, 20 MW dan 76 MW. Sementara di Sumatera Selatan ada tiga pembangkit listrik gas yang telah beroperasi masing-masing mempunyai kapasitas 12 MW yang beroperasi pada 2006, 12 MW pada 2008 dan 7 MW pada 2010. Di Lampung 100 MW dan di Bangka Belitung O & M untuk kapasitas 50 MW dan 25 MW, di Tanjung Batu 25 MW dan Pontianak 100 MW untuk O & M, di Luwuk, Sulawesi Tengah 40 MW dan Lombok 50 MW O & M.
“Medco Power Indonesia menawarkan kepada pemerintah konsep membangun pembangkit di sumber gas, hal ini dilakukan demi efisiensi biaya pokok produksi dan operasionalnya agar harga listrik bisa ekonomis ,”jelasnya.
Disisi lain MPI juga mengoperasikan Sarulla Geothermal dengan kontrak tunggal terbesar di dunia untuk PLTP dan Integrated Geothermal Combined Cycle unit yang pertama di Indonesia . PLTP Sarulla yang berlokasi di Tapanuli, Sumatera Utara adalah salah satu PLTP terbesar di dunia dengan kapasitas total hingga 330 MW, terdiri dari tiga fase, tahap kedua dan ketiga dengan kapasitas masing-masing 110 MW, dan beroperasi secara komersial pada tahun 2017 dan 2018. Selain itu ada rencana pembangunan PLTS Bali PV 2×25 MW dimana menggunakan teknologi Photovoltaic (PV) yang terbaru, diharapkan akan kontruksi pada 2021 dan beroperasi secara komersial di tahun 2022. Sumbawa PV 26 MW target COD 2021, Sumbawa Wind dan Sumbawa LNG to Power (150-300 MW).
Pengoperasian Pembangkit listrik Sarulla akan menghasilkan listrik tanpa pencemaran karbon dioksida yang tinggi untuk mengurangi dampak terhadap lingkungan dan juga menghasilkan listrik yang stabil. Sarulla Geothermal Power Plant diharapkan dapat memenuhi kebutuhan listrik di Sumatera Utara dan juga untuk mendukung penghematan bahan bakar dengan pemanfaatan energi baru. Selain PLTP Sarulla, MPI juga mengembangkan PLTP Ijen 2×55 MW di Banyuwangi, Jawa Timur. Untuk Unit I ditargetkan beroperasi secara komersial pada 2024 dan Unit 2 pada 2026. PLTP Ijen menggunakan teknologi canggih software 3 D terbaru khusus geothermal.
Dari sisi pengembangan hydro, potensi sumber daya air yang melimpah dimanfaatkan di sektor pembangkit listrik tenaga air (PLTA). MPI membangun PLTA di wilayah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, pada 2017 lalu dengan kapasitas 9 MW, yang saat ini sudah mulai beropeperasi dengan kontrak 15 tahun.
“Untuk sektor ketenagalistrikan MPI masih mengandalkan sumber daya gas, perlahan komposisi renewable energy kami tingkatkan terutama geothermal yang mempunyai potensi sangat luar biasa,”tambahnya
Medco Power Indonesia terus aktif dalam mengembangkan porto folio energi bersih dan terbarukan menuju target 5.000 MW dalam lima tahun ke depan. Potensi EBT yang besar di Indonesia dijadikan visi untuk menjadi IPP yang bergerak di sektor clean dan renewable energy. Beberapa pembangkit berbasis energi bersih dan terbarukan yang dimiliki MPI sukses dioperasikan dan saat ini ada beberapa pembangkit yang memasuki tahap konstruksi.
“Medco Power Indonesia ingin menjadi frontliner pada industri ini, karena kita melihat arah kedepan, bahwa sektor ketenagalistrikan akan mengandalkan clean and renewable energy sangat diperlukan,”ujar Eka Satria
Pengembangan bisnis terus dilakukan, selain menjadi IPP, MPI juga menggeluti bidang O&M yang sangat baik dan terintegrasi untuk bisnis energi, memberikan porto folio investasi berkelanjutan kepada para pemangku kepentingan. Tentunya, dengan mengoptimalkan produktivitas-nya.
“Keunggulan Medco Power Indonesia adalah fokus pada energi bersih dan terbarukan, secara konsisten menjadi IPP yang handal dengan mengoperasikan pembangkit sebesar 3.800 MW, dan untuk tarif BPP (Biaya Pokok Produksi) nasional pun bersaing, melalui pembiayaan yang kreatif juga didukung kinerja operasional dan keuangan yang kuat. Ditambah, mengggunakan teknologi canggih pada setiap pembangkit”, ungkap Eka
Di tengah situasi pandemi, tantangan dalam mengembangan energi baru dan terbarukan merupakan peluang yang harus diantisipasi. Perubahan yang cepat terjadi di sektor energi di dunia, baik dalam bentuk dekarbonisasi, digitalisasi, dan desentralisasi pembangkit, maupun penyediaan listrik yang menempatkan konsumen sekaligus menjadi produsen .
“Saya optimis perusahaan dapat menyediakan listrik dengan handal, dan tetap konsisten menciptakan energi bersih. Potensi energi terbarukan harus lebih dapat di optimalisasikan. Selain itu, menyongsong era kendaraan bermotor listrik, MPI akan membangun EV Ecosystem di Jakarta, Batam dan Bali”pungkas Eka Satria, Direktur Utama PT. Medco Power Indonesia