Tim PT Timah

TINS Pastikan Tidak Ada Tumpahan Minyak Usai KIP Kandas di Laut Matras

Jakarta, Ruangenergi.com – Mendapati laporan adanya sebuah Kapal Isap Produksi (KIP) milik mitra PT Timah Tbk (PT Timah) kandas di Laut Matras, Bangka, Kepulauan Bangka Belitung,emiten berkode (TINS) itu bergerak cepat dengan mengirimkan tim ke lapangan untuk memastikan laporan tersebut, dan memastikan tidak ada oil spill (tumpahan minyak) di dekat kandasnya KIP tersebut.

Sebab ada informasi yang mengatakan bahwa kandasnya kapal tersebut menyebabkan tumpahan minyak, sehingga dapat merusak ekosistem lingkungan laut.

Saat dihubungi Ruangenergi.com, Sekertaris Perusahaan PT Timah, Muhammad Zulkarnaen Dharmawi, mengatakan, tim dari PT Timah bersama mitra dan stakeholder terkait sudah bergerak sejak awal untuk melakukan upaya evakuasi kapal isap mitra PT Timah tersebut.

“Setelah disisir kami tidak menemukan adanya tumpahan minyak di perairan tersebut (dekat kandas kapal),” katanya, (04/01/2021).

Sementara, Kepala Bidang Komunikasi Perusahaan PT Timah, Anggi Siahaan, menambahkan, evakuasi kapal isap milik mitra PT Timah dilakukan sesuai dengan standar-standar penanganan.

Pasalnya, pihaknya menggandeng stakeholder dan mitra terkait untuk melakukan evakuasi terhadap kapal isap tersebut.

KIP Kandas di Matras, Babel

Dia menjelaskan, sejak hari pertama PT Timah telah mengambil langkah–langkah strategis guna mengantisipasi dan mencegah terjadinya potensi pencemaran laut atas musibah yang terjadi ini.

“Tim sejak hari pertama sudah bekerja sesuai dengan standar penanganan untuk memastikan tidak ada tanda–tanda oil spill (tumpahan minyak) di perairan dengan beberapa cara upaya. Dari hari pertama kita sudah lakukan penyisiran, kemudian memastikan tidak ada kebocoran tangki BBM di dalam kapal,” ungkap Anggi.

Anggi mengungkapkan kembali adanya informasi yang beredar bahwa terjadi ceceran BBM. Ia mengatakan, hal tersebut tidak benar, bahwa drum–drum yang disangkakan BBM adalah bagian dari proses kerja tim yang justru sedang melaksanakan kegiatan evakuasi limbah B3 (bahan berbahaya beracun) yang berpotensi mencemari air laut.

“Drum-drum yang dimaksud, justru adalah bagian dari tim yang sedang melakukan evakuasi limbah B3 untuk mengantisipasi pencemaran laut, sejak awal kita sudah menangani ini sesuai standar penanganan,” tutur Anggi.

Guna mengantisipasi pencemaran, PT Timah juga telah berkoordinasi dan berkonsultasi dengan pihak Dinas ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral) Tim pengendalian dampak lingkungan juga telah diturunkan sejak awal dimana dalam bekerja tim ini disupervisi langsung oleh bidang Lingkungan Hidup PT Timah.

Selain itu, lanjut Anggi, tim juga sudah melakukan foto udara, melaksanakan isolasi dan memasang lampu indikator untuk mendeteksi potensi pencemaran laut di sekitar lokasi kejadian. Akan tetapi, sejauh ini dapat diinformasikan tidak terlihat tanda-tanda oil spill.

“Kami sampaikan agar informasinya tidak sumir dan membuat masyarakat menjadi cemas bahwa peristiwa ini terjadi dikarenakan kondisi cuaca, dan untuk itu perusahaan melaksanakan upaya-upaya evakuasi dan pencegahan pencemaran sejak hari pertama kejadian,” beber Anggi.

“Sampai dengan hari ini yang sudah kita lakukan adalah berbagai upaya antisipasi terhadap dampak lingkungan, termasuk uji sampling terhadap kondisi air laut di beberapa titik sekitar lokasi kejadian dengan melibatkan stakeholder yang berkompeten,” tandasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *