Jakarta,ruangenergi.com-Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengabarkan bahwa kontraktor kontrak kerjasama minyak dan gas (KKKS) ENI Indonesia siap melakukan pengeboran sumur Maha-2 di blok eksplorasi West Ganal di Cekungan Kutei,lepas pantai Selat Makasar, di Provinsi Kalimantan Timur,sekitar April-Mei 2021 mendatang.
Eni (40% Operator) dan mitranya, Pertamina (30%) dan Neptune Energy (30%), telah diberikan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral blok eksplorasi West Ganal di Cekungan Kutei, lepas pantai Indonesia, sebagai hasil dari putaran lelang minyak dan gas konvensional kedua tahun 2019.
“Ternyata ini West Ganal masih eksplorasi dan dijadwalkan pengeboran tahun ini. Sumur maha-2, sekitar April/Mei 2021 ini,” kata Plt Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Susana Kurniasih kepada ruangenergi.com,Kamis (07/01/2021) di Jakarta.
Dalam catatan ruangenergi.com,West Ganal adalah PSC Gross Split (Production Sharing Contract) baru seluas sekitar 1.129 kilometer persegi yang berdampingan dengan PSC Muara Bakau dan Sepinggan Timur yang dioperasikan oleh Eni, di lepas pantai Selat Makassar Kalimantan Timur. Penghargaan tambahan ini mempertegas kerjasama strategis di Cekungan Kutei dengan Pertamina dan Neptun Energy yang sudah bermitra di lapangan produksi Jangkrik di blok Muara Bakau.
Blok tersebut mencakup penemuan Maha dengan sumber daya gas di tempat yang diperkirakan melebihi 600 Bscf (Miliaran kaki kubik gas standar) dan potensi eksplorasi lebih lanjut, yang pengembangan dan waktu pemasarannya akan mendapatkan keuntungan dari kedekatan fasilitas Jangkrik. lapangan yang dioperasikan oleh Eni, sesuai dengan strategi “near field” Eni yang mengoptimalkan sinergi dengan infrastruktur yang ada.
Lebih lanjut, penghargaan ini memperluas posisi Eni dan aktivitas hulu di Cekungan Kutei Kalimantan Timur, yang merupakan salah satu provinsi hidrokarbon paling menjanjikan di Indonesia.
Di PSC Muara Bakau, Eni memulai produksi dari lapangan laut dalam Jangkik pada Mei 2017. Pada April 2018, Eni juga mendapatkan persetujuan atas penemuan Plan of Development for Merakes yang berlokasi di East Sepinggan PSC.
Proyek baru ini akan memungkinkan peningkatan lebih lanjut dalam ketersediaan dan fleksibilitas pasokan gas baik untuk pasar domestik maupun untuk ekspor, serta memperkuat posisi Eni di pasar LNG di Asia-Pasifik.
Eni telah beroperasi di Indonesia sejak 2001 dan saat ini memiliki portofolio yang luas, dalam empat belas izin, dalam eksplorasi dan produksi, serta aset pengembangan.
Kepala Divisi Perencanaan Eksplorasi SKK Migas Shinta Damayanti menjelaskan sebanyak 16 sumur eksplorasi dengan potensi cadangan migas besar akan dibor selama periode 2021-2022. Dari ke-16 sumur tersebut, 12 sumur akan dibor pada 2021 dan sisanya pada periode 2022.
Rincian 16 sumur eksplorasi dengan potensi besar yang dibor dua tahun mendatang sebagai berikut, tiga sumur berlokasi di Aceh-Sumatera Utara (Parang-Parang, Timpan, Rencong), satu sumur di Sumatera Tengah (Secanggang), dua di Sumatera Selatan (Jangga, NEB), lima di Kalimantan Timur (Hiu Merah, Maha, SSD, Yuki, Konta) dan lima di Indonesia bagian timur (Kaleyo, Lofin, Opior, Omah, Takdir).
Berdasarkan data Badan Geologi Kementerian ESDM, terdapat 38 wilayah kerja migas yang direkomendasikan untuk dieksplorasi lebih lanjut. Dari 38 rekomendasi tersebut, terdapat 12 wilayah kerja migas konvensional yang memiliki potensi sumber daya migas, di antaranya Teluk Bone Utara, Misol Timur, Atsy, Mamberamo, Boka, Buru, Aru-Tanimbar Offshore, Biak, Wamena, Sahul, Selaru, dan Arafuru Selatan.