Nusa Penida, Ruangenergi.com – Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mengungkapkan bahwa Nusa Penida merupakan satu-satunya wilayah BBM Satu Harga yang sudah menerapkan IT Nozzle sepenuhnya alias 100%.
Hal tersebut dikatakan oleh, Kepala BPH Migas, M. Fanshurullah Asa, saat meninjau SPBU Kompak 56.807.09 di Jl. raya Toya Pakeh, Nusa Penida, Klungkung, Bali, (08/01/2021), bersama Tim BPH Migas dan didampingi oleh SAM MOR V PT Pertamina (Persero) Ferry Pasalini, SBM I Denpasar Arnaldo Andika Putra, SBM III Buleleng Bangli Tri Cahyo, & SBM IV Badung Gianyar Warih Wibowo.
Dalam kunjungannya, Ifan sapaan akrab kepala BPH Migas menyebutkan bahwa SPBU BBM 1 Harga pertama yang tersambung dengan Sistem Digitalisasi ada di Nusa Penida, Bali.
Menjawab pertanyaan Kepala BPH Migas, SAM MOR V PT Pertamina (Persero), Fery Pasalini, mengatakan, ada sekitar 40 sampai 45 KL stok disimpan di tanki timbun, namun dalam setahun selalu terjadi anomali dalam 2 bulan yaitu pada bulan November dan Desember dikarenakan air surut sedemikian rendah sehingga kapal tidak bisa masuk di SPBU BBM 1 Harga yang berlokasi di Pulau Ceningan.
Ia menjelaskan, saat kosong, SPBU BBM 1 Harga Nusa Penida akan menjadi tumpuan.
“Masyarakat di Ceningan akan datang sendiri dengan perahu-perahu kecil, dengan membawa rekomendasi. Awal Desember tepatnya tanggal 6, kapal coba mengirim ke Ceningan, tetapi ternyata masih belum bisa masuk,” ungkapnya.
Ia melanjutkan, Februari nanti, kontraktor BUMN PT. Nindya Karya akan membangun pelabuhan segitiga Sanur di Ceningan.
“Semoga dengan adanya Dermaga itu tidak menjadi masalah lagi untuk pengantaran suplai BBM serta menjadikan solusi bagi masyarakat untuk mendapatkan penyaluran BBM secara optimal,” papar Fery.
Selain itu, Fery menyampaikan bahwa di Nusa Penida sampai saat ini belum ada Pertashop. Ia menambahkan, memang sudah ada yang mengajukan, akan tetapi masih dipertimbangkan mengingat kuota Pertamax di SPBU Nusa Penida juga rata- rata baru 500 liter perhari.
“Terkait IT Nozzle telah dipasang dan berjalan di SPBU 1 Harga Nusa Penida , Jenis BBM Tertentu (JBT) solar tuntas dan untuk Jenis BBM Penugasan (JBKP) premium prosentase pencatatan nopol baru dimulai pertengahan Desember seiring terkoneksinya IT Nozzle,” tuturnya.
Lebih jauh, Fery mengatakan bahwa saat ini populasi SPBU di Provinsi Bali yang telah menerapkan IT Nozzle mencapai 93,86% (dengan status BAST sebanyak 178 SPBU). Sedangkan untuk keseluruhan di wilayah pemasaran Pertamina Regional Jatim Balinus mencapai 95,3%.
“Sebagai upaya penyaluran BBM Subsidi tepat sasaran, pencatatan Nopol JBT di Bali mencapai sudah 97.7% dari keseluruhan transaksi dan untuk JBKP mencapai 64.5%. Khusus di SPBU Nusa Penida, pencatatan nopol JBT sudah 100% sedangkan untuk JBKP masih dibawah 5%,” katanya lagi.
Pihaknya mencatat, pada bulan Desember 2020, untuk penerapan IT Nozzle Pertamina memberikan reward ke SPBU yang tertinggi pencapaiannya, harapannya reward itu terdistribusi ke operator juga.
Sementara, Kepala BPH Migas, Ifan, mengharapkan hendaknya seluruh SPBU reguler secara khusus di provinsi Bali, dan secara umum di seluruh Indonesia sudah dapat menerapkan IT Nozzle.
Ia menambahkan bahwa SPBU di Nusa Penida ini statusnya BBM 1 Harga, tetapi berdasarkan penilaian ternyata tidak masuk wilayah 3T (tertinggal, terdepan dan terpencil), oleh karena itu kedepan akan disesuaikan dan diubah menjadi reguler, sehingga tidak berlaku lagi Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Permen ESDM) Nomor 36 tahun 2016 tentang Percepatan Pemberlakuan Satu Harga Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu dan Jenis Bahan Bakar Minyak Khusus Penugasan Secara Nasional.
Sebab di Indonesia Timur, wilayah yang lebih memerlukan banyak yang mengajukan pendirian BBM 1 Harga.
Ia melanjutkan, dalam rapat, Menteri ESDM (Arifin Tasrif) meminta agar BBM satu harga ditambahkan jumlahnya menjadi 800.
“Akan tetapi persoalannya kesepakatan dengan Pertamina sebanyak 500 lokasi sampai tahun 2024, sedangkan Pertamina sendiri subsidi silang, nombok Rp 3T rupiah, karena itu saat ini sedang dibahas terkait kompensasi khusus yang mesti diterapkan,” tuturnya.
Untuk itu, kedepan pihaknya meminta penerapan IT Nozzle itu idealnya menggunakan video analitik, akan tetapi meski saat ini pencatatannya masih manual, secara bertahap harus terus meningkat.
“BPH Migas harus meneken senilai Rp 1,2 T perbulan, jika hal itu tidak dilakukan, Pertamina bisa tidak dibayar. Kompensasi untuk JBKP itu, diganti dengan uang APBN tetapi bukan yang disahkan di DPR oleh Komisi VII dan Banggar, karena itulah dibedakan istilah sebagai Penugasan,” terang Ifan.
“Kedepan ada titik kondisi dimana pencatatan nopol jika tidak dicatat akan diberikan sanksi tidak akan dibayar, sebab verifikasi final itu kuncinya sampai pencatatan nopol,” sambung Ifan.
Sebagaimana diketahui, SPBU Satu Harga Nusa Penida sehari-hari dalam operasinya selalu menerapkan protokol kesehatan sesuai ketentuan 3M. Hal ini tentunya sebagai bentuk komitmen ikhtiar meminimalkan peluang penularan covid-19 dimana wilayah Bali sangat menarik untuk dikunjungi wisatawan domestik maupun mancanegara.
Demikian juga Nusa Penida, sebuah pulau yang terletak di sebelah tenggara Bali yang dipisahkan oleh Selat Badung. Di dekat pulau ini terdapat juga pulau-pulau kecil lainnya yaitu Nusa Ceningan dan Nusa Lembongan.