Rasio Elektifikasi 2020 Capai 99.20 % Asumsi Pertumbuhan Listrik 2021 Dipatok 4.9 %

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta, Ruang Energi.Com– Situasi pandemi telah mengubah rencana pengembangan infrastruktur ketenagalistikan. Hal ini bukan tanpa alasan, konsumsi listrik industri terus tergerus sehingga hampir mencapai 60 persen dan ini berdampak pada over suplai produksi listrik.
” Meskipun disisi lain terjadi penurunan, tetapi kita bangga dengan capaian kinerja untuk rasio elektrifikasi tercapai hingga 99.20 persen. Ini sesuai target yang dicanangkan”, tutur Rida Mulyana Dirjen Ketenagalistrikan KESDMdalam konferensi pers capaian kinerja Ditjen Gatrik tahun 2020  dan target kinerja 2021 secara virtual, Rabu(13/1/21).

Lebih jauh Rida menjelaskan penambahan pembangkit 2.866.6 MW (55%) dari target 5.209,48 MW. Penambahan Gardu Induk (55%) target 14.247 MVA, Penambahan Gardu Distribusi mencapai 2.590 MVA atau 81% dan Rasio Elektrifikasi 99.20% atau mencapai target 100%.
Sementara itu, penambahan transmisi mencapai 2.648 kms dari target 4.459, 6 kms (59%). Penambahan jaringan distribusi 27.434 kms (59%) dari target 46.412. Untuk konsumsi listrik per kapita 1.089 kWh/ kapita (95%) target 1.142 kWh/ kapita.

Dalam kesempaan ini Rida juga menyampaikan adanya kerjasama ekspor-impor listrik antar negara Asia Tenggara.

” Untuk memenuhi kebutuhan listrik di Serawak Kita masih mengimpor listrik dari Malaysia sebesar 0.54 persen sesuai dengan target yang direncanakan”, tambahnya

Rida menegaskan, dampak pandemi Covid-19 mengakibatkan konsumsi listrik dan rasio elektrifikasi tidak sesuai target dan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan sebagian besar dijadwal ulang, namun tidak berdampak pada pelayanan kepada masyarakat.

” Untuk mendukung pemanfaatan listrik secara maksimal, pemerintah membuka opsi untuk melibatkan pihak swasta dalam pembangunan transmisi. Hal ini dilakukan karena APLN tidak mencukupi”, pungkas Rida Mulyana