Ruang Energi.com, Jakarta – Sekretaris Jenderal DEN Djoko Siswanto menjadi salah satu narsumber dalam Energy Corner Special Edition: Energy Outlook 2021 “Nasib Sektor Energi di Tengah Ketidakpastian” yang diselenggarakan oleh media ekonomi terintegrasi terbesar di Indonesia, CNBC Indonesia pada Kamis (04/01) melalui live Broadcasting. Narasumber lainnya pada acara tersebut yaitu Direktur Utama PT. Pertamina (Persero) Nicke Widyawati dan juga Muhammad Iqbal Nur Direktur Perencanaan Korporat PT. PLN (Persero).
Djoko Siswanto dalam kesempatan ini menyampaikan bahwa pada tahun 2020 konsumsi energi mengalami penurunan. Kondisi pandemi Covid-19, Pemeritah akan melihat kembali proyeksi permintaan energi di tahun 2021 berdasarkan realisasi 2020 dan asumsi pertumbuhan ekonomi.
Djoko menambahkan, pada tahun 2020 bauran energi untuk Energi Baru dan Terbarukan (EBT) sebesar 11%. Sedangkan tahun 2021 target bauran energi untuk EBT sebesar 14,5%, minyak bumi 28,1%, gas bumi 21,9% dan batubara sebesar 35,5%.
Lebih lanjut dia menyampaikan, saat ini Pemerintah sedang menyusun Grand Strategi Energi Nasional sebagai materi masukan dalam penyempurnaan Rencana Umum Energi Nasional (RUEN). Pemerintah terus mendorong penggunaan energi dalam negeri baik fosil maupun non fosil, serta mendorong pemanfataan EBT.
Sementara itu Nicke Widyawati menuturkan kondisi tahun 2020 adanya triple shocks yaitu penurunan permintaan energi, fluktuasi harga minyak dunia, dan fluktuasi nilai tukar rupiah.
Pertamina terus meningkatkan pengembangan biofuel, selain itu upaya untuk menurunkan impor LPG antara lain dengan meningkatkan produksi dalam negeri dan membangun jaringan gas, di samping itu batubara yang akan diproses untuk menghasilkan DME sebagai substitusi dari LPG.
Di sisi lain, Muhammad Iqbal Nur menyampaikan kondisi sektor ketenagalistrikan tahun 2020 pada kegiatan investasi terus berlanjut, adanya penambahan pembangkit listrik, pembangunan transmisi, gardu induk serta pelanggan konsumen listrik juga meningkat.
Dalam closing statement, Djoko menyampaikan bahwa Pemerintah mendorong BUMN agar bersinergi dalam pengembangan dan pemanfaatan PLTS Atap, menghimbau masyarakat untuk menggunakan PLTS atap di rumah, serta mendorong pemanfaatan peralatan listrik seperti kompor listrik maupun kendaraan listrik.
“Petamina mendukung dan mendorong terwujudnya kemandirian, ketahanan dan kedautalan energi. Visi Pertamina terkait transisi energi yaitu meningkatkan pemanfaatan potensi sumber daya semaksimal mungkin untuk dijadikan sebagai energi, serta menjalankan binis secara transparan, profesionalitas dan efektif”, pungkas Nicke.
Sejalan dengan itu PT. PLN (Persero) akan terus melakukan pembangunan stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) di berbagai titik.
“Kami juga akan memberikan insentif bagi para pelanggan untuk kemudahan penggunaan listrik dalam melakukan pengisian baterai di rumahnya masing-masing. PLN tentunya akan sangat mendukung dan berkomitmen mencapai target 23% pada Tahun 2025”, tutup Iqbal