Ini Tanggapan Dewan Energi Nasional Soal Holding Panas Bumi

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Ruang Energi.com, Jakarta– Rencana pembentukan Holding BUMN Panas Bumi ini diketahui sudah ada sejak 2016 silam, namun hingga kini rencana tersebut belum juga terwujud.

Ditengah dorongan mempercepat transisi energi, Kementerian BUMN mewacanakan kembali membentuk holding panas bumi, dimana akan menggabungkan tiga perusahaan energi, yaitu Pertamina Geothermal Energy (PGE) yang akan di IPO ditahun 2021 ini dengan PLN GG serta PT Geo Dipa Energi (Persero). Rencana baik ini tentu harus didukung oleh semua pihak agar mencapai tujuan yang diharapkan.

Wacana pembentukan holding panas bumi mendapat dukungan dari berbagai pihak untuk bisa terwujud, baik dari Dewan Energi Nasional (DEN), asosiasi maupun perusahaan energi pengelelola panas bumi.

Anggota Dewan Energi Nasional Satya W. Yudha kepada ruangenergi.com, Kamis (25/2) menyatakan, holding BUMN panas bumi akan berdampak pada efisiensi dan tentunya menekan cost, dan diharapkan lebih berkembang dengan mengeksploitasi cadangan yg ada agar mencapai target Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) terkait Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) sebesar 7,2 GW di tahun 2025.

“DEN sangat mendukung rencana holding panas bumi. Energi baru terbarukan, khususnya Panas Bumi adalah energi masa depan yang akan menjadi leading sector pemanfaatan energi dan menjadi tulang punggung ketahanan energi nasional menggantikan energi fosil”, pungkas Satya