Jakarta,ruangenergi.com-Di seluruh dunia, penggunaan batubara yang paling besar adalah Cina dan India sebagai bahan bakar pembangkit listrik. Hal ini disebabkan karena beberapa tahun belakangan bahwa pertumbuhan ekonomi kedua negara tersebut sangat besar dibandingkan negara-negara maju maupun negara berkembang lainnya.
Namun demikian sejak perjanjian Paris tahun 2015 maka negara-negara yang ikut mendukung perjanjian tersebut terikat untuk menurunkan emisi karbon untuk menuju net zero carbon tahun 2050. Akibatnya, secara perlahan berbagai negara berupaya untuk melakukan transisi energi menuju net zero tersebut dengan meningkatkan penggunaan energi terbarukan dan energi bersih lainnya, termasuk Amerika Serikat, Cina dan India.
Sebagaimana diketahui, selama ini ekspor batubara Indonesia sebagian besar dilakukan ke Cina dan India. Maka akan sangat mengkhawatirkan dengan semangat green recovery pasca Covid 19 dan kebijakan clean energy dibawah presiden Joe Biden, akan berdampak terhadap penurunan kontribusi penerimaan negara dari batu bara. Demikian halnya CPO yang juga diekspor ke India dan beberapa negara di Eropa yang perlu diwaspadai dan diantisipasi untuk menyiapkan diri menghadapi kemungkinan volatilitas harga dan penerimaan devisa bagi Indonesia.
“Sebaiknya Indonesia sudah harus menyusun strategi dan membuat road map yang jelas dalam implementasi transisi energi menuju net zero tahun 2050. Kami dari METI kembali mengusulkan agar inisiatif energi terbarukan 50/50 Indonesia harus terus digabungkan dan di realisasikan agar semua pihak sudah menyiapkan diri mengantisipasi langkah menuju net zero carbon tahun 2050,”kata Ketua Umum Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI) Surya Darma kepada ruangenergi.com,Rabu (03/03/2021) di Jakarta.
Termasuk didalamnya adalah hilirisasi komoditas perkebunan dan pertambangan khusunya batubara, green smart mining dan optimalisasi semua critical mineral yang dimiliki Indonesia untuk mendukung transisi energi tahun 2050. Penggunaan mobil di masa depan bukan lagi hak yang mustahil. Tetapi sudah merupakan target dan trend dunia yang harus dilaksanakan