Pertamina Terus Perluas Jangkauan Pemasaran UMKM Binaan
Jakarta, Ruangenergi.com – Upaya PT. Pertamina (Persero) melalui Program Kemitraan dalam mendorong kemajuan bisnis UMKM binaannya terus meningkat. Salah satunya dengan cara pembinaan menuju Go Digital dan Go Online.
Menurut Senior Vice President Corporate Communications & Investor Relations Pertamina, Agus Suprijanto, dengan upaya tersebut, jangkauan pemasaran dan penjualan produk UMKM tersebut bisa meluas dan mendapat profit lebih banyak lagi.
“Pertamina akan terus berupaya menjadikan UKM binaannya naik kelas dengan roadmap pembinaan Go Modern, Go Digital, Go Online, hingga Go Global,” kata Agus di Jakarta, Sabtu (06/3/2021).
Pertamina, kata dia, juga akan membantu hingga produk khas daerah ini bisa go internasional dan dikenal masyarakat dunia, melalui pameran dan upaya penjualan ke luar negeri atau ekspor.
“Ini sesuai dengan semangat Energizing you Pertamina selalu memberikan fasilitas dan kesempatan kepada para mitra binaan agar menjadi lebih berkembang dan mandiri,” tutup Agus.
Sementara salah satu binaan Pertamina, Rana Sukma Taris, yang adalah pemilik UKM Bumbu Instan Jenk’Ranaa yang merupakan salah satu peserta Pertamina UMKM Academy akhir tahun 2020 lalu telah menerapkan Go Digital dan Go Online.
“Di program saya mendapatkan sejumlah tips dan trik pemasaran secara digital. Dari program itulah saya mulai menekuni pemasaran digital di media sosial maupun marketplace,” ujarnya.
Alhasil, produksinya pun ikut meningkat seiring dengan bertambahnya pesanan yang kian mengalir setiap harinya. Dengan dipasarkan secara digital, jangkauan pemasaran bisnisnya tidak lagi dalam lingkup Kota Makassar saja.
“Karena saya bisa memasarkan ke seluruh penjuru Indonesia berkat kemudahan pemasaran secara online tersebut. Bahkan beberapa kali dapat pesanan dari orang sebagai oleh-oleh ke Jepang dan Korea,” imbuhnya.
Perjalanan berbisnis Rana dimulai pada awal tahun 2014 lalu. Ia memutuskan keluar dari pekerjaannya dan ingin berbisnis sendiri. Bermodal hobinya memasak, ia pun mencoba aneka resep masakan bumbu.
“Setelah dicoba beberapa rekan, mereka bilang enak dan akhirnya berlanjut terus dan banyak pesanan,” tuturnya.
Rana memproduksi aneka bumbu andalan khas Bugis Makassar seperti Coto Makassar, Sop Konro, Pallubasa, Palekko dan beberapa produk lain. Rana juga ikut turun tangan dalam membuat bumbu-bumbu ini.
“Saya turun langsung memastikan kualitas bumbunya sehingga terjamin lezat dan bersih. Saya juga menghindari menggunakan bahan-bahan kimia yang tentunya dapat memberikan efek buruk pada produk yang dihasilkan,” tukasnya.
Dalam menjalankan usahanya, Rana dibantu oleh 4 orang pegawai. Di mana mereka adalah para ibu rumah tangga sebagai tambahan ekonomi untuk keluarganya. Senada dengan implementasi SDGs poin 8 yakni menyediakan pekerjaan yang layak dan mendukung perekonomian. Selain itu juga sebagai bentuk penerapan ESG dibidang sosial.(Red)
Jakarta, Ruangenergi.com – Upaya PT. Pertamina (Persero) melalui Program Kemitraan dalam mendorong kemajuan bisnis UMKM binaannya terus meningkat. Salah satunya dengan cara pembinaan menuju Go Digital dan Go Online.
Menurut Senior Vice President Corporate Communications & Investor Relations Pertamina, Agus Suprijanto, dengan upaya tersebut, jangkauan pemasaran dan penjualan produk UMKM tersebut bisa meluas dan mendapat profit lebih banyak lagi.
“Pertamina akan terus berupaya menjadikan UKM binaannya naik kelas dengan roadmap pembinaan Go Modern, Go Digital, Go Online, hingga Go Global,” kata Agus di Jakarta, Sabtu (06/3/2021).
Pertamina, kata dia, juga akan membantu hingga produk khas daerah ini bisa go internasional dan dikenal masyarakat dunia, melalui pameran dan upaya penjualan ke luar negeri atau ekspor.
“Ini sesuai dengan semangat Energizing you Pertamina selalu memberikan fasilitas dan kesempatan kepada para mitra binaan agar menjadi lebih berkembang dan mandiri,” tutup Agus.
Sementara salah satu binaan Pertamina, Rana Sukma Taris, yang adalah pemilik UKM Bumbu Instan Jenk’Ranaa yang merupakan salah satu peserta Pertamina UMKM Academy akhir tahun 2020 lalu telah menerapkan Go Digital dan Go Online.
“Di program saya mendapatkan sejumlah tips dan trik pemasaran secara digital. Dari program itulah saya mulai menekuni pemasaran digital di media sosial maupun marketplace,” ujarnya.
Alhasil, produksinya pun ikut meningkat seiring dengan bertambahnya pesanan yang kian mengalir setiap harinya. Dengan dipasarkan secara digital, jangkauan pemasaran bisnisnya tidak lagi dalam lingkup Kota Makassar saja.
“Karena saya bisa memasarkan ke seluruh penjuru Indonesia berkat kemudahan pemasaran secara online tersebut. Bahkan beberapa kali dapat pesanan dari orang sebagai oleh-oleh ke Jepang dan Korea,” imbuhnya.
Perjalanan berbisnis Rana dimulai pada awal tahun 2014 lalu. Ia memutuskan keluar dari pekerjaannya dan ingin berbisnis sendiri. Bermodal hobinya memasak, ia pun mencoba aneka resep masakan bumbu.
“Setelah dicoba beberapa rekan, mereka bilang enak dan akhirnya berlanjut terus dan banyak pesanan,” tuturnya.
Rana memproduksi aneka bumbu andalan khas Bugis Makassar seperti Coto Makassar, Sop Konro, Pallubasa, Palekko dan beberapa produk lain. Rana juga ikut turun tangan dalam membuat bumbu-bumbu ini.
“Saya turun langsung memastikan kualitas bumbunya sehingga terjamin lezat dan bersih. Saya juga menghindari menggunakan bahan-bahan kimia yang tentunya dapat memberikan efek buruk pada produk yang dihasilkan,” tukasnya.
Dalam menjalankan usahanya, Rana dibantu oleh 4 orang pegawai. Di mana mereka adalah para ibu rumah tangga sebagai tambahan ekonomi untuk keluarganya. Senada dengan implementasi SDGs poin 8 yakni menyediakan pekerjaan yang layak dan mendukung perekonomian. Selain itu juga sebagai bentuk penerapan ESG dibidang sosial.(Red)