Jakarta,ruangenergi.com–Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) akan all out mengamankan produksi dari blok Rokan yang akan dialih-kelolakan dari PT Chevron Pacific Indonesia kepada PT Pertamina Hulu Rokan.
Kontrak Kerja Sama PT CPI di Blok Rokan akan berakhir pada 9 Agustus 2021 dimana pada saat
itu PT CPI akan menyerahkan blok migas tersebut kepada Pemerintah Indonesia.
Blok Rokan merupakan salah satu blok migas terbesar di Indonesia dimana cakupan areanya melintasi tujuh
kabupaten/ kota di Provinsi Riau termasuk 5 lapangan-lapangan utama yaitu Duri, Minas,Bekasap dan Kotabatak serta banyak lapangan-lapangan yang lebih kecil lainnya.
“SKK Migas mempersiapkan 192 sumur di tahun 2021.Begitulah…all out semuanya… rig sudah ada sebagian dan sebagian lagi masih proses pengadaan.Mungkin bisa sampai 10 rig.Yang sudah siap ada 6 rig yang sedang kerja sekarang. Yang 4 ready di bulan Juli 2021,”kata Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno kepada ruangenergi.com,Kamis (18/03/2021) di Jakarta.
Julius juga menambahkan SKK Migas memastikan bahwa kandungan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) sudah tinggi di hulu migas.
“Wah kalau rig onshore sudah tinggi TKDN nya, tap saya nggak ingat angkanya, mungkin teman-teman di Divisi Pengadaan SKK Migas yang tahu,” tutur Julius.
Dalam catatan ruangenergi.com,sebagai bagian dari proses transisi ini, PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) berkoordinasi secara intensif dengan SKK Migas dan PHR untuk membahas berbagai aspek teknis proses transisi.
”Perusahaan kami sangat bangga dengan komitmen para karyawan. Di tengah persiapan alih kelola, mereka tetap fokus mengoperasikan Blok Rokan secara selamat dan andal. Tahun lalu kami tetap mampu memenuhi target produksi yang ditetapkan Pemerintah,” jelas Manager Corporate Communication PT CPI Sonitha Poernomo dalam siaran pers.