Jakarta, Ruangenergi.comPT Bukit Asam Tbk (PTBA) membidik setidaknya tujuh negara untuk dijadikan pasar baru ekspor batubara agar tetap bertahan di tengah pelemahan permintaan dunia akibat pandemi COVID-19.
Direktur Utama Bukit Asam Arviyan Arifin dalam konferensi video, Senin, mengatakan perseroan sedang menjajaki pasar Kamboja, Vietnam, Brunei Darussalam, Thailand, Hong Kong, dan Korea Selatan untuk menjadi mitra dagang baru.
Selama ini, porsi ekspor PTBA sekitar 42 persen dari total produksi hampir 30 juta ton per tahun, yang sebagian besar ke India dan China.
“Tantangan cukup besar pada 2020, seiring penyebaran virus corona. PTBA harus tetap bertahan dalam kondisi ini, dan salah satunya harus mencari pasar baru ekspor,” kata Arviyan.
Menurut dia, pasar baru itu sangat dimungkinkan karena sumber daya batubara ini menjadi kebutuhan primer di sejumlah negara. “Bahkan, beberapa negara yang menerapkan lockdown seperti India, pada Maret lalu masih membuka pintu perdagangan dengan PTBA, tapi melalui pelabuhan khusus,” ujarnya.
Selain pasar baru, di tengah pandemi, PTBA yang memiliki lokasi penambangan di Tanjung Enim, Kabupaten Muaraenim, Sumatera Selatan ini, melakukan efisiensi dalam pengelolaan usaha.
“Program efisiensi terus kami lakukan, untuk mengendalikan pengeluaran, termasuk inovasi dalam penambangan. Kami juga sedang mencari lokasi-lokasi baru penambangan, yang stripping ratio dan jarak angkut rendah,” kata dia.
Sementara itu, di tengah pandemi COVID-19 ini, PTBA mampu meraup laba Rp1 triliun pada triwulan I (Januari-Maret) 2020 dengan penjualan batubara meningkat 2,1 persen jika dibandingkan tahun sebelumnya, atau naik dari 6,6 juta ton menjadi 6,8 juta ton.
