Jakarta,ruangenergi.com–Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengatakan Inpex Masala Limited selaku operator di Blok Masela sesuai dengan work program and budget 2021 melakukan studi Analisa dan Dampak Lingkungan (AMDAL) dan mengajukan dokumen tersebut di bulan Agustus mendatang ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Saat ini sedang dilakukan kegiatan site visit untu Survey Met Ocean di bulan April 2021 ini. Survei Meteorology Oseanography (MetOcean) adalah survei eksplorasi geografis samudera atau laut. Survei tersebut disebut juga hidro-oseanografi, bertujuan untuk menggambarkan karakter laut: atmosfer laut; kedalaman dan topografi dasar laut (biasa disebut survei batimetri); ngarai bawah laut, gunung laut, dan dataran abisal; serta karakteristik geofisika seperti endapan dan batuan.
Survei kelautan memiliki dua tujuan penting: pertama, untuk mengumpulkan data yang diperlukan oleh lembaga baik swasta ataupun pemerintah untuk navigasi laut, keamanan nasional, pengendalian polusi, ataupun pengembangan sumber daya. Tujuan yang kedua, untuk memberikan informasi eksplorasi dasar yang dibutuhkan oleh negara, peneliti kelautan, atau industri. Biasanya berguna untuk infrastruktur yang akan dibangun di sekitar daerah survey.
“Aktivitas sekarang yang dilakukan INPEX sesuai WP&B 2021 adalah AMDAL untuk pengajuan dokumen di bulan agustus ke KLHK, saat ini sedang kegiatan Site Visit untuk Survey Metocean serta rencana tentative mulainya kegiatan Onshore G&G dibulan Juli,” kata Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno kepada ruangenergi.com.
Hanya saja, Julius mengingatkan agar Inpex memulai segera memulai Front-End Engineering Design (FEED). Adapun FEED ini , adalah pendekatan desain teknik yang digunakan untuk mengontrol biaya proyek dan merencanakan proyek secara menyeluruh sebelum penawaran harga tetap diajukan. Ini juga dapat disebut sebagai perencanaan pra-proyek (PPP), front-end loading (FEL) , analisis kelayakan, atau perencanaan proyek awal.
“Masela belum mulai. FEED gak dimulai-mulai ya proyek bisa mundur,” ujar Julius.