Wow, Harga Minyak Mulai Bergerak Naik

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta, Ruangenergi.com – Mulai dilonggarkannya aturan pembatasan sosial (social distancing) karena penyebaran virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) yang melambat diyakini telah menyebabkan harga minyak dunia melonjak sepanjang pekan ini.

Di AS, beberapa negara bagian sudah mulai memperbolehkan masyarakat kembali beraktivitas meski masih terbatas. Sejauh ini, pengenduran sosical distancing belum menyebabkan lonjakan kasus corona melonjak.

Per 8 Mei 2020, US Centers for Disease Control and Prevention mencatat jumlah pasien positif corona di Negeri Paman Sam sebanyak 1.248.040 orang. Bertambah 2,38% dibandingkan posisi per hari hari sebelumnya. Sejak 28 April, laju penambahan kasus corona di AS bertahan di bawah 3% per hari. Bisa dibilang, so far so good.

Sementara di Spanyol yang merupakan negara dengan jumlah pasien positif corona terbanyak kedua di dunia, juga melakukan hal serupa. Pekan ini, pemerintah Spanyol telah memperbolehkan warga untuk beraktivitas meski bergiliran. Orang dewasa hanya boleh beraktivitas pada pukul 06:00 hingga 11:00. Kemudian anak-anak boleh melakukan kegiatan di luar rumah pada tengah hari hingga pukul 19:00.

Mengutip data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), jumlah kasus corona di Negeri Matador per 8 Mei 2020 adalah 221.477. Bertambah 0,51% dibandingkan posisi hari sebelumnya. Sejak 1 Mei, laju pertumbuhan harian pasien baru terjaga di bawah 1%.

Jika semua baik-baik saja, tidak ada gelombang serangan kedua (second outbreak), maka aktivitas masyarakat bisa kembali normal dalam waktu yang tidak terlampau lama. Roda ekonomi akan berputar lagi, dan meningkatkan permintaan akan energi.

“Sebelumnya, permintaan memang anjlok. Namun perlahan kita memulai kembali aktivitas ekonomi sehingga permintaan akan membaik,” kata Phil Flynn, Analis Senior Price Futures Group, seperti dikutip dari Reuters.

Rystad Energy, lembaga riset energi yang basis di Oslo (Norwegia), memperkirakan permintaan minyak dunia pada Mei adalah 77,7 juta barel/hari. Pada Juni, permintaan diperkirakan sudah naik menjadi 83,5 juta barel/hari.

Sepanjang 2020, Rystad Energy meramal permintaan minyak global sebanyak 88,7 juta bare/hari, turun 10,9% dibandingkan 2019. Namun pada 2021, permintaan diperkirakan melonjak jadi 98,8 juta barel/hari.

Harapan akan pemulihan ekonomi global menjadi pemicu kenaikan harga si emas hitam ini. Sepanjang minggu ini, harga minyak jenis brent naik 17,13%. Sementara yang jenis light sweet bertambah 25,07%.(Red)