Jakarta,ruangenergi.com-General Manager General Manager Zona 8 PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) Agus Amperianto bercerita bahwa pihaknya tengah gelar diskusi intensif dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) dan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) untuk rencana inisiasi signing Menteri ESDM Arifin Tasrif atas persetujuan amandemen kontrak bagi hasil (KBH) blok Mahakam.
Diskusi final digelar secara offline untuk membahas draft final amandemen sebelum masuk ke meja menteri. Pembahasan serius sudah berlangsung di Ciawi,Jawa Barat.
“Kita kejar proaktif ke sana, karena tim eksisting Ditjen Migas saat ini sedang di Ciawi juga.Kita bahas ya persetujuan terhadap ketentuan insentif yang menyangkut kebijakan dari Kementerian ESDM yaitu fasilitas FTP & IC,”kata Agus Amperianto dalam perbincangan virtual dengan ruangenergi,Selasa (04/05/2021) di Jakarta.
Ketika ditanyakan berapa besarannya FTP dan IC yang disetujui, Agus menegaskan bahwa hal tersebut masih dibahas untuk difinalkan sesegera mungkin.
Dalam catatan ruangenergi.com,PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) siap untuk melakukan Optimasi Pengembangan Lapangan-Lapangan (OPLL), dengan target mengebor 257 sumur pada program kerja 2020 – 2023.
Target OPLL-2A, OPLL-2B, OPLL-2C, Peciko 8-B dan Handil Waterflood.Dimulai sejak OPLL-2A hingga 2024.
EPC nilai sekitar total US$350 milyar
“OPLL ini untuk meningkatkan revenue perusahaan and long live and sustain dari lapangan Mahakam, ” kata Agus Amperianto kepada ruangenergi.com,Jumat (23/04/2021) di Jakarta.
Optimasi Pengembangan Lapangan-Lapangan (OPLL), dengan target mengebor 257 sumur pada program kerja 2020 – 2023. OPLL ini juga mencangkup pemasangan booster compressor di salah satu anjungan di lapangan Peciko serta pemasangan pipa dari anjungan Jempang Metulang di lapangan South Mahakam ke anjungan Sepinggan P yang dioperasikan PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur untuk memasok gas ke kilang Refinery Unit (RU) V di Balikpapan.
Di masa depan, Mahakam juga akan berkontribusi dalam pasokan gas untuk pengembangan kilang yang merupakan bagian dari proyek RDMP (Refinery Development Master Plan).
Pada tahun ini PHM menargetkan bakal mengebor 73 sumur pengembangan dan dua sumur eksplorasi, termasuk sumur eksplorasi TDE C-1X.PHM menargetkan produksi minyak sebanyak 22,5 KBPD dan gas sebanyak 485 MMscfd (wellhead).
Dalam organisasi Pertamina Subholding Upstream, PHM berada di Zona 8 Regional 3 Kalimantan yang dipimpin oleh PHI. Upaya pemboran ini merupakan usaha berkelanjutan untuk terus menemukan cadangan yang ekonomis demi memperpanjang usia WK Mahakam.