Jakarta, ruangenergi.com—Direktur Utama Pertamina Nicke Widywati membagikan ceritanya yang tidak merayakan Lebaran bersama keluarga di rumah. Pimpinan perusahaan energi pelat merah itu harus merayakan Idul fitri 1442 H di Amerika Serikat (AS).
Dalam unggahannya di Instagram @nick_widyawati, Nicke berbagi cerita tidak melakukan mudik pada Lebaran tahun ini, tapi dirinya bertolak ke Negeri Paman Saman bersama dengan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.
Kepergian Nicke ke AS bukan untuk liburan, keduanya bertolak untuk bertemu dengan beberapa perusahaan untuk menjalin kerja sama yang bertujuan untuk mengurangi emisi karbon secara masif di Indonesia
“Apalagi, setelah jalan pagi dan menghirup udara segar di California, membuat saya berfikir sungguh nikmat apabila Indonesia memiliki udara yg segar dan jauh dari polusi,” ujar Nicke dalam unggahan Instagramnya.
Di AS, Nicke menandatangani kerja sama dengan Albemarle untuk proyek pembangunan pabrik katalis serta Air Products dan Bukit Asam, untuk proyek gasifikasi batu bara menjadi DME. DME ini nantinya akan menjadi substitusi LPG serta pembangunan pabrik katalis dapat mensubstitusi katalis yang saat ini mayoritas masih import.
Selain itu, proyek ini juga sebagai penyerapan local resources mengingat Indonesia termasuk lima besar produsen batu bara di dunia.
Tidak berhenti sampai disitu, Nicke juga bertemu dengan Exxonmobil untuk menjajaki teknologi Carbon Capture Utilization & Storage (CCUS) baik untuk mengurangi emisi karbon di proyek gasifikasi batubara maupun digunakan untuk meningkatkan produksi hulu migas melalui CO2 Enhance Oil and Gas Recovery.
Nicke menjelaskan, perjalannya ke Amerika Serikat menjadi sangat berkesan karena itu merupakan perjalannya pertamanya ke luar negeri selama setahun pandemi Covid-19 berlangsung.
Dia harus lebih dulu melalui karantina saat transit di Singapura untuk akhirnya bisa jalan pagi menyusuri taman-taman di California.
Nicke juga berbagi pengalamannya mendapatkan bunga dari seseorang yang tidak dikenal pada saat memperingati hari ibu. Selain itu, dalam perjalanannya Nicke sempat meregoh kocek hingga US$300 untuk menjalani swab test.
“Semoga saya bisa segera kembali ke Indonesia, berlebaran dengan keluarga di rumah dan semua kerjasama ini dapat memberikan impact yang baik untuk kemajuan bangsa Indonesia,” pungkas Nicke.