Train 2 LNG Tangguh Diharapkan Normal Beroperasi 22 Mei 2021 Pasca Kebocoran Boiler

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta,ruangenergi.com-Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) bersama BP Berau Limited selaku operator Kilang LNG Tangguh di Papua Barat berupaya selesaikan persoalan kebocoran di reboiler di Train II yang alami bocor.

BP Berau Ltd,anak usaha dari BP Indonesia,melakukan welding (pengelasan) pada boiler yang bocor tersebut. Estimasi perbaikan selesai 20 Mei 2021 dan Train II diharapkan kembali memproduksikan LNG per 22 Mei 2021 mendatang.

“Betul bocor tube nya di dalam.Hari ini kita akan las khusus dengan mendatangkan specialist welder yang akan mengerjakannya,” kata Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno kepada ruangenergi.com, Rabu (19/05/2021) di Jakarta.

Ruangenergi.com mendapatkan informasi plugging untuk 16 lubang (8 tube) sudah dilakukan yang teridentifikasi bocor. Sudah dilakukan tes kebocoran kedua pada 18 Mei. Estimasi perbaikan selesai 20 Mei dan Train 2 kembali berprod. LNG per 22 Mei.

Dalam catatan ruangenergi.com,BP mengklaim telah mematikan Train 2 pada 10 Mei 2021 lalu dikarenakan adanya ketidakwajaran mekanikal.

“Kami dapat mengonfirmasi bahwa Tangguh LNG telah mematikan Train 2 pada tanggal 10 Mei dikarenakan adanya ketidakwajaran mekanikal. Keputusan ini penting untuk diambil guna memastikan keamanan para pekerja dan juga keberlanjutan operasi kami. Tidak ada personil yang terluka dan tidak ditemukan adanya kebocoran. Kami terus melakukan investigasi terhadap ketidakwajaran mekanikal ini dan terus bekerja untuk menyelesaikan masalah ini.Kami telah mengkomunikasikan keputusan ini kepada SKK Migas dan terus memberikan update secara berkala. Train 1 Tangguh LNG terus beroperasi di kapasitas normal,” demikian statemen tertulis Nader Zaki, BP senior vice president Asia Pacific, gas & low carbon energy.