Jakarta, Ruangenergi.com – Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI) mengungkapkan bahwa pengembangan kelistrikan di Indonesia sangat bergantung kepada Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL).
Di mana saat ini, PT PLN (Persero) sudah membuat draf rancangan RUPTL tersebut, dan Pemerintah (Kementerian ESDM) juga sedang melakukan pembahasan bersama PLN dan tinggal menunggu persetujuan dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
“Kita melihat bahwa pengembangan kelistrikan di Indonesia memang sangat bergantung kepada RUPTL. Kita lihat selama ini pemanfaatan batubara yang begitu masih karena sudah masuk dalam RUPTL,” ujar Ketua Umum Meti, Surya Darma, kepada Ruangenergi.com, Senin, (31/05).
Menurutnya, dalam merancang RUPTL tersebut, PLN berkomitmen untuk tidak menambah porsi pembangkit listrik yang berbahan bakar dari energi fosil (batubara).
“Dirut PLN juga sudah menegaskan tidak akan membangun lagi PLTU setelah program PLTU 35 Gigawatt (GW) selesai sebagaimana yang tercantum dalam RUPTL,” jelasnya.
Pemerintah dan PLN menyebut dalam draf RUPTL 2021-2030 ini merupakan Green RUPTL. Di mana posri pembangkt listrik yang bersumber dari EBT lebih besar ketimbang energi fosil.
“Bagi pemanfaatan energi terbarukan, pernyataan ini menggembirakan tapi juga bisa bermakna tantangan. Bagaimana tidak, selama RUPTL tidak diubah, jika PLTU program 35GW selesai, berarti juga tidak ada program peningkatan energi terbarukan,” tutur Surya.
Karena itulah, lanjut Surya, para pengusaha energi terbarukan berharap bahwa sebaiknya ada program scheduled PLTU termasuk review pembangkit batubara 35 GW agar ada peluang energi terbarukan.
“Apalagi Presiden Jokowi sudah mengatakan haram membangun PLTU saat ini karena tidak sesuai dengan semangat transisi energi menuju emisi nol bersih tahun 2050,” imbuhnya.
Lebih jauh, ia mengemukakan bahwa METI berharap ada kepastian regulasi dalam mendukung pemanfaatan energi terbarukan di Indonesia.
“METI tentu bukan hanya berharap pada RUPTL, tetapi juga ada kepastian regulasi lainnya untuk dukung energi terbarukan,” tutup Surya.