Menteri ESDM

Pengapalan ke-700 Blok Cepu, Hasilkan Produksi 475 Juta Barel

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Surabaya, Ruangenergi.com – Pengapalan ke-700 minyak mentah Blok Cepu di Jawa Timur, dipimpin dan disaksikan secara langsung oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif pada Rabu (09/06).

Lifting ke-700 dan wilayah kerja yang dikerjakan oleh ExxonMobil Cepu Limited ini menandai total produksi kumulatif lebih dan 475 juta barel minyak, atau lebih tinggi dari perkiraan keseluruhan volume cadangan minyak terproduksikan saat rencana awal Plan of Development (PoD) sebesar 450 juta barel.

Upacara pengapalan dilakukan di kapal alir muat terapung/ floating storage and offloading (FSO) Gagak Rimang, dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Upacara sederhana tersebut juga dihadiri oleh Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas, Migas (SKK Migas), Dwi Soetjipto dan Dirjen Migas, Tutuka Ariadji; Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati, dan Kepala Kantor unit Penyelenggara Pelabuhan (KUPP) Brondong Capt. Faizal.

Dalam sambutannya, Arifin mengucapkan terima kasih atas kinerja maksimal ExxonMobil Cepu Limited yang berhasil mengawal Blok Cepu sehingga melampaui target yang direncanakan.

“Pengapalan ke-700 dan Blok Cepu ini menjadi milestone penting bagi ketahanan energi Indonesia serta memberikan harapan bahwa potensi hulu migas Indonesia masih menjanjikan,” kata Arifin.

Ia menambahkan, minyak mentah yang di-lifting merupakan hasil produksi dan Blok Cepu, Bojonegoro, yang dialirkan melalui pipa sepanjang 95 kilometer ke Palang, Tuban kemudian ditampung di FSO Gagak Rimang di lepas pantai Tuban, Jawa Timur.

Minyak kemudian dikirim ke VLCC Success Enterprise milik Pertamina untuk selanjutnya diangkut ke STS Tuban untuk diolah di kilang Pertamina guna memenuhi kebutuhan energi nasional.

Volume minyak yang dilifting sebesar 1 (satu) juta barel, terdiri dari 850 ribu barel bagian Pemerintah dan 150 ribu barel lainnya bagian dan Badan Kena Sama Participating Interest (BKS Pl) Blok Cepu.

Meningkat Tajam

Kegiatan produksi minyak Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu, dimulai pada tahun 2008 dan fasilitas produksi utama mulai dioperasikan pada kuartal 4 tahun 2015.

Dwi Soetjipto mengatakan, Lapangan Banyu Urip telah berada pada tingkat produksi plateu yang stabil dengan tingkat produksi lebih dari 220.000 barel per hari (bopd) selama 5 (lima) tahun. Tingkat produksi plateu ini jauh lebih tinggi dari rencana dalam PoD, di mana sebelumnya diperkirakan produksi rata rata sebesar 165 ribu bopd selama 2 (dua) tahun.

Berdasarkan penilaian teknis, cadangan minyak Lapangan Banyu Urip telah meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi 940 juta barel minyak dan 450 juta barel minyak saat final investment decision (FID). Meski demikian, seperti halnya karakteristik reservoir yang berlaku umum di seluruh dunia, tingkat produksi minyak dan Lapangan Banyu Urip itu kini sudah mulai menurun secara alamiah.

“Realisasi cadangan dan produksi Blok Cepu ini membuka kenyataan bahwa potensi cadangan migas di Indonesia masih menjanjikan. Saat ini SKK Migas terus mengawal ExxonMobil bersama para mitra Blok Cepu untuk mendiskusikan berbagai insiatf untuk mengelola penurunan produksi yang mulai terjadi, termasuk menjajaki peluang peluang baru di Bick Cepu,” papar Dwi.

Pada kesempatan yang sama, President ExxonMobil Indonesia, Irtiza Sayyed mengucapkan terima kasih atas dukungan yang diberikan seluruh pemangku kepentingan sehingga mendukung keberhasilan operasi Blok Cepu yang aman andal, dan efisien dengan memastikan langkah pencegahan dan mitigasi Covid 19 yang efektif.

“Dengan dukungan pemenntah dan para mitra, kami terus memberikan kinerja keselamatan dan keandalan yang unggul hingga mencatatkan angka kecelakaan nihil tahun ini,” jelas Irtiza.

KKKS ExxonMobil Cepu Limited juga mendukung program ramah lingkungan yang diinisiasi pemerintah, melalui berbagai program pengembangan masyarakat bidang lingkungan.

“Beberapa program tersebut di antaranya penanaman 57.000 pohon pada lahan seluas lebih dari 235 hektar, pembangunan 223 reaktor biogas untuk hampir 1.000 anggota masyarakat, pembangunan dan pengelolaan 35 fasilitas air bersin untuk lebih dan 38.000 anggota masyarakat, serta pembentukan 5 program pengelolaan sampah berbasis partisipasi masyarakat yang memberikan manfaat ekonomi dan lingkungan untuk lebih dan 1.300 anggota masyarakat,” tuturnya.