Jakarta, Ruangenergi.com – Mantan Komite BPH Migas Periode 2007-2017, Ibrahim Hasyim, mengatakan bahwa silih berganti pimpinan dalam sebuah badan usaha ataupun institusi pemerintah yang menangani sektor khusus seperti minyak dan gas bumi (migas) merupakan hal yang biasa.
Akan tetapi, menurutnya jika pucuk pimpinan dikomandoi oleh seorang wanita merupakan hal sangat sangat luar biasa. Ia mengungkapkan selama berdirinya Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) belum pernah dikomandoi dari kaum Hawa.
Untuk itu, ia sangat mensupport kepada Kepala BPH Migas dan Anggota Komite BPH Migas periode 2021-2025 yang terpilih setelah melewati serangkaian test hingga fit and proper (uji kelayakan dan kepatutan) yang dilakukan oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
“Silih berganti pimpinan BPH Migas, ada dari politisi dan ASN (Aparatur Sipil Negara), sekali ini dari perempuan. Tapi tugasnya belum pernah terselesaikan terutama soal penataan BBM Premium yang sudah tidak ada produksi lagi dari kilang BBM,” imbuhnya.
Ia mengatakan, beberapa tahun lalu Pertalite sudah merupakan solusi dan BBM Premium dikhususkan untuk luar Jamali (Jawa-Madura-Bali).
“Akan tetapi karena tekanan sana sini, (konyolnya) di guyur kembali di Jamali yang jadinya di tahun itu gasoline naik sekitar 12%. Tentu saja ini berdampak pada kenaikan biaya impor sangat tinggi,” katanya.
Menurutnya, dengan kesulitan keuangan yang dialami Pemerintah saat ini harus bisa dibangun komunikasi kembali. Terlebih lagi di tengah kondisi new normal ini banyak pengguna kendaraan roda dua mulai beralih menggunakan BBM beroktan tinggi.
“Lihat saja sepeda motor suka pakai Pertalite dan Pertamax. Bisa jadi gagasan ini sebagai kondisi new normal dimasa Pandemi Covid-19,” tutupnya.
Sebagai informasi, dalam fit and proper Calon Kepala dan Anggota Komite BPH Migas periode 2021-2025 tersebut yang dilakukan oleh Komisi VII DPR menetapkan bahwa :
1. Kepala BPH Migas Erika Retnowati, Ak.M.Si;
2. Anggota Komite BPH Migas Abdul Halim S.Si;
3. Anggota Komite BPH Migas Ir.Basuki Trikora Putra;
4. Anggota Komite BPH Migas Ir.Eman Salman Arief, MBa;
5. Anggota Komite BPH Migas Ir.Harya Adityawarman;
6. Anggota Komite BPH Migas Iwan Parsetya Adhi, SE;
7. Anggota Komite BPH Migas Dr.Ir.Saleh Abdurrahman M.Sc;
8. Anggota Komite BPH Migas Wahyudi Anas,ST;
9. Anggota Komite BPH Migas Yapit Sapta Putra, SE.MM;
Di mana, proses fit and proper test tersebut berlangsung sejak Senin 28 Juni 2021 hingga Rabu 30 Juni 2021 di Komisi VII DPR RI, Jakarta.