Kehadiran Tol Listrik Flores Bantu Perekonomian Masyarakat Sekitar

Jakarta, Ruangenergi.com – Kehadiran infrastruktur Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) atau Tol Listrik Flores sepanjang 864 kilometer sirkuit (kms) yang membentang dari Labuan Bajo hingga Maumere bisa memenuhi kebutuhan listrik di Pulau Flores sehingga bisa membantu perekonomian masyarakat sekitar.

“Kita tahu bahwa Flores mempuyai potensi wisata yang cukup besar dan bisa dioptimalisasi dengan kehandalan listrik yang diberikan oleh PLN,” kata Direktur Eksekutif Energy Watch, Mamit Setiawan saat dihubungi Ruangenergi.com, Sabtu (31/7/2021).

Apalagi, lanjut dia, Labuan Bajo saat ini menjadi tujuan wisata favorit untuk turis lokal maupun mancanegara. Dengan listrik yang handal, maka kenyamanan turis semakin terasa dan bisa meningkatkan jumlah wisatawan yang hadir.

“Adanya listrik yang andal juga bisa membantu UMKM dan Industri kecil dalam mengembangkan potensi lokal yang ada. Hal ini bisa menaikan perekonomian serta pastinya membawa budaya lokal ke tingkat yang lebih tinggi lagi,” tukasnya.

Menurut Mamit, pembangunan tol listrik Flores-Labuan Bajo yang dilakukan oleh PT PLN (Persero) ini merupakan bentuk komitmen PLN dalam memberikan pelayanan yang optimal ke masyarakat Indonesia khususnya Indonesia Bagian Timur.

“Ini membuktikan bahwa PLN sangat memperhatikan dan memahami bahwa listrik saat ini sudah menjadi kebutuhan utama masyarakat dan daerah untuk meningkatkan perekonomian,” pungkasnya.

Sebelumnya PLN mempertegas komitmennya untuk memperkuat keandalan listrik dan meningkatkan rasio elektrifikasi di wilayah Indonesia Timur, dengan menuntaskan pembangunan Tol Listrik Flores sepanjang 864 kilometer sirkuit (kms) .

Menurut Direktur Bisnis PLN Regional Sulawesi, Maluku, Papua dan Nusa Tenggara, Syamsul Huda, kehadiran tol listrik ini diharapkan dapat menarik investasi dan mendongkrak perekonomian di Pulau Flores dan sekitarnya.

“Kami percaya listrik merupakan energi yang menggerakkan kehidupan dan berperan penting dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat. PLN akan terus berupaya memperluas akses listrik dan meningkatkan keandalannya,” kata Syamsul Huda dalam keterangan persnya yang diterima, Sabtu (31/7/2021).

Ia mengatakan, kondisi sistem kelistrikan Pulau Flores saat ini memiliki daya mampu sebesar 104,1 Megawatt (MW),  dengan beban puncak untuk melayani pelanggan total sebesar 71,6 MW.

“Untuk mendukung keandalan suplai di Sistem Flores telah beroperasi 11 Gardu Induk dengan kapasitas 225 MVA dan saluran transmisi sepanjang transmisi 864 kms yang terdiri dari 1.319 tapak tower tersebar di seluruh Pulau Flores,” paparnya.

“Yang terakhir, Gardu Induk Aesesa di Kabupaten Nagekeo yang sudah energize pada 4 Juni 2021 lalu,” tambah dia.

Sebelumnya, cadangan Sistem Flores Barat  terbatas, sehingga mudah defisit jika ada gangguan salah satu pembangkit besar. Sedangkan Sistem Flores Timur cadangannya sangat mencukupi.

“Dengan bergabungnya kedua sistem, maka cadangannya menjadi sangat mencukupi dan lebih andal. Selain itu, dengan gabungan sistem yang lebih besar, maka akan membuat sistem lebih efisien dan dapat menurunkan biaya operasi sekitar 3-4%,” pungkasnya.(Red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *