Pebisnis Hilir Migas Bidik Potensi Sebagai Pemodal di Blok Migas

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta,ruangenergi.com-Para pemain downstream (hilir migas) minyak dikabarkan membidik potensi untuk bisa farm in dalam kepemilikan sebagai mitra di wilayah kerja perminyakan Rokan yang baru saja diterima alih kelola dari Chevron Pacific Indonesia kepada PT Pertamina Hulu Rokan (PHR).

Ruangenergi.com mendapatkan informasi pemain downstream kelas dunia seperti Shell Indonesia bersaing dengan Medco Energi Internasional masuk menjadi partner di blok Rokan. Adu gengsi antara pebisnis downstream versus pebisnis hulu migas (upstream).

“Pebisnis downstream sekelas Royal Dutch melalui anak usahanya Shell Indonesia memiliki portofolio keuangan bagus. Nah Shell Indonesia melihat bisnis downstream mereka sangat sehat dan memiliki kemampuan pendanaan untuk masuk ke portofolio bisnis hulu dengan menjadi partner di blok Rokan. Kemampuan finansial inilah yang membuat mereka bisa tanpa hutang melakukan farm in di suatu wilayah kerja perminyakan,” kata petinggi di lingkup Kementerian ESDM bercerita kepada ruangenergi.com,Senin (16/08/2021) di Jakarta.

Pebisnis downstream,lanjutnya,bisa memberikan fresh money untuk bisnis hulu migas (upstream). Apalagi dana yang diserahkan bukan liabilities (hutang) untuk dimasukkan dalam penyertaan modal kepemilikan suatu wilayah kerja perminyakan.

Dalam catatan ruangenergi.com,Direktur Utama Pertamina Hulu Rokan Jaffee A. Suardin mengatakan bahwa fokus utama Pertamina di Blok Rokan adalah untuk menggali seluruh potensi yang ada. Mengingat kapasitas Blok Rokan sebagai blok migas dengan produksi terbesar kedua di Indonesia, sehingga dibutuhkan mitra yang sejalan dengan tujuan tersebut.

“Kriteria yang umum, tentu yang satu visi development, yang punya kompetensi dan funding karena blok ini akan develop semua potensi yang bisa di-develop. Misalnya Telisa tadi berapa dananya, mau kimia EOR berapa biayanya, itu mungkin yang beberapa kriteria lain,” katanya dalam webinar yang digelar pada Kamis (22/7/2021).

Jaffee menjelaskan, dengan organisasi yang berjalan di tubuh Pertamina saat ini, maka proses penentuan mitra bakal sepenuhnya diputuskan oleh PT Pertamina Hulu Energi sebagai Subholding hulu Pertamina
Kendati demikian, dia menegaskan bahwa Pertamina tetap akan menjadi pengendali mayoritas di Blok Rokan dan memberikan kesempatan untuk keterlibatan pemerintah daerah setempat.

“Porsi saham yang dimitrakan sudah guidance, Pertamina mayoritas, lalu ada 10 persen daerah, sisanya yang akan didivestasikan,” jelasnya tempo hari.