Semarang, Ruangenergi.com – Subholding Gas Pertamina, PT Perusahaan Gas Negara Tbk, (PGN) berhasil melakukan peresmian Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) di Kaligawe, Semarang, Jawa Tengah.
Menurut, Direktur Utama PGN, Haryo Yunianto, ini merupakan salah satu program diversifikasi yang dilakukan PGN untuk sektor transportasi.
Di mana, SPBG tersebut memiliki kapasitas sebesar 1 MMSCFD atau setara dengan 30.000 liter premium per hari (lsp). Di mana gas tersebut berasal dari sumber gas Pipa gas Gresik-Semarang.
Untuk itu, lanjut Haryo, PGN akan terus melakukan penambahan titik suplai bahan bakar gas khususnya sektor transportasi di tempat lain, sehingga dapat semakin mempermudah akses masyarakat.
“Lokasi SPBG Kaligawe sudah cukup strategis di dekat ruas jalan nasional. Maka perlu dilakukan survey lebih mendetail terutama capturing potensi demand transportasi diluar bus trans Semarang, seperti angkutan kota yang melewati Jalan Raya Kaligawe,” kata Haryo, (20/08).
Ia menambahkan, dengan beroperasinya SPBG Kaligawe, berarti menambah jumlah outlet penyediaan BBG pada program konversi di sektor transportasi yang dikelola Pertamina Group .
Lebih lanjut, ia mengatakan, kedepan Perseroan akan melakukan peningkatan utilisasi pada SPBG Kaligawe agar dapat melayani pelanggan di sektor rumah tangga dan industri retail di wilayah Semarang dan sekitarnya.
“SPBG Kaligawe sekaligus menjadi realisasi manfaat dari Jumperline Tambak Lorok guna menyediakan fleksibilitias dan kehandalan infrastruktur penyaluran gas bumi di Jawa Tengah,” bebernya.
Sebagai informasi, peresmian SPBG Kaligawe, Semarang ini dilakukan oleh Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas), Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji, di Semarang, Jawa Tengah, Jumat 20/08/2021.
Dalam sambutannya, Tutuka mengatakan, potensi dan produksi gas bumi yang dimiliki Indonesia sangat melimpah, dan tentunya harus dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat.
“Produksi gas bumi nasional cukup besar sehingga harus dimanfaatkan secara maksimal untuk penggunaan dalam negeri dan untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat di seluruh wilayah Indonesia,” terang Tutuka.
Tutuka mengemukakan, dengan beroperasinya SPBG Kaligawe ini, diharapkan dapat mendorong masyarakat menggunakan kendaraan berbahan bakar CNG yang ramah lingkungan, serta dapat melayani kebutuhan bahan bakar CNG untuk kendaraan khususnya di wilayah Kota Semarang. Termasuk bus rapid transit (BRT) Trans Semarang.
“Dengan konversi BBM ke BBG akan didapatkan emisi kendaraan lebih rendah sehingga menjadi lebih ramah lingkungan. Dan beroperasinya SPBG Kaligawe dapat mendorong masyarakat Semarang menggunakan BBG yang ramah lingkungan dan ekonomis,” tandas Tutuka.