Jakarta,ruangenergi.com-Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) berdasarkan pemantauan hari ini,Senin (30/08/2021) dari integrated operation center (IOC) telah mengidentifikasi terjadinya kebocoran pipa minyak 8 inchi di CPL Menggala North Shipping Line PKM 1958. Pipa digunakan untuk mendukung kegiatan lifting Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) PT Pertamina Hulu Rokan (PHR).
SKK Migas telah melakukan koordinasi dengan PHR untuk meminimalkan dampak lingkungan yang terjadi akibat kebocoran pipa tersebut. Sebagai tindak lanjut, Perwakilan SKK Migas Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) telah mengirimkan 2 (dua) orang personal untuk meneruskan koordinasi dengan PHR di lapangan, serta memantau pelaksanaan penanganan yang dilakukan oleh PHR.
“SKK Migas akan menyampaikan perkembangan penanganan kebocoran tersebut pada tanggal 31 Agustus 2021,KataKepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Susana Kurniasih kepada ruangenergi.com, Senin (30/08/2021) di Jakarta.
Dalam catatan ruangenergi.com,blok Rokan pernah mencetak produksi tertinggi menyentuh angka hampir 1 juta barrel per hari pada 1973. Rata-rata kontribusi produksi Blok Rokan selama 70 tahun terakhir sekitar 46 persen dari produk minyak bumi nasional.
Sekarang ini, blok Rokan menjadi salah satu tumpuan Indonesia dalam mendongkrak produksi minyak bumi sebesar 1 juta barrel per hari dan 12 miliar kaki kubik per hari gas bumi (BSCFD) pada 2030.
SKK Migas juga mencatat, sejak mulai beroperasi pada 1951 sampai Agustus 2021, minyak yang diproduksi dari Blok Rokan ini mencapai 11,69 miliar barel.