Kementerian Keuangan dan ESDM Apresiasi Kerjasama GeoDipa dan Badan Geologi Dalam Percepatan Pemanfaatan Panas Bumi

Jakarta, ruangenergi.com – PT Geo Dipa Energi (Persero) melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman dengan Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Senin (30/08).

Direktur Utama GeoDipa, Riki Firmandha Ibrahim, mengatakan bahwa penandatanganan MoU ini dimaksudkan untuk percepatan pengembangan dan pemanfaatan sumber energi panas bumi di Indonesia, khususnya melalui pengayaan data-data panas bumi di lapangan-lapangan milik GeoDipa. Selain itu, dalam upaya pemenuhan kebutuhan energi nasional secara merata dan berkelanjutan dan berujung terciptanya pembangunan ekonomi masyarakat yang semakin baik.

“Perlu dimanfaatkan secara optimal energi panas bumi Indonesia yang memiliki potensi cukup besar, dalam rangka memenuhi kebutuhan energi nasional. Namun ini juga perlu partisipasi dari semua pihak, baik Pemerintah Pusat, Daerah, dan juga pihak swasta, yaitu para pengembang ketenagalistrikan dalam upaya meningkatkan ekonomi Indonesia,” ujarnya.

Sementara Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Eko Budi Lelono, juga menjelaskan bahwa sinergi yang dilakukan antara GeoDipa dan Badan Geologi sangat penting dalam pengembangan dan percepatan pemanfaatan sumber energi panas bumi di Indonesia. Hal ini dikarenakan dengan memanfaatkan sumber daya domestik dan teknologi yang tepat guna dalam pengembangan panas bumi, akan sangat bermanfaat bagi masyarakat.

Selain itu, Eko juga menjelaskan bahwa kerjasama yang dilakukan ini juga berkontribusi terhadap komitmen pemerintah dalam penyediaan energi bersih guna mendukung komitmen dalam Paris Agreement.

“Indonesia berkomitmen untuk berkolaborasi secara global dalam mendukung komitmen Paris Agreement, dalam menghasilkan energi yang lebih bersih dan ramah lingkungan. indonesia mempunyai beragam sumber energi yang dapat dimanfaatkan melalui strategi energi untuk dapat mewujudkan komitmen ini, salah satunya adalah pengembangan energi terbarukan panas bumi,” kata Eko.

Sebagai tindaklanjut dari kerjasama tersebut, GeoDipa dan Badan Geologi telah mendiskusikan kerjasama berupa study Temperature Core Hole yang akan dilaksanakan di area panas bumi Patuha. Kerjasama ini akan dilaksanakan oleh tiga pihak, yaitu GeoDipa, Badan Geologi, dan Institut Teknologi Bandung.
Kerjasama ini juga mendapatkan dukungan serta apresiasi dari Kementerian Keuangan dan ESDM. Di mana Kementerian Keuangan melalui Dorektorat Jenderal Kekayaan Negara serta Kementerian ESDM melalui Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi, menilai bahwa kerja sama ini merupakan langkah strategis yang dapat mendorong percepatan pemanfaatan dan pengembangan sumber energi panas bumi.

Direktur Jenderal EBTKE, Dadan Kusdiana, juga menuturkan bahwa pihaknya mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh GeoDipa dan Badan Geologi tersebut. Apresiasi tersebut dikatakan Dadan karena GeoDipa dan Badan Geologi terus melakukan berbagai upaya secara kreatif untuk melakukan percepatan dalam pengembangan panas bumi.

“Kami juga melihat GeoDipa sangat aktif, terus melakukan berbagai upaya tidak hanya di lapangan GeoDipa sediri, tapi juga secara nasional. Secara nasional juga bergabug di DJPPR untuk program-program eksplorasi dari pemerintah, ini juga saya pikir suatu prestasi atau hasil yang baik bagi GeoDipa,” ujarnya.

“Kementerian Keuangan, dalam hal ini Direktorat Jenderal Kekayaan Negara selaku kuasa pemegang saham mayoritas GeoDipa, sepenuhnya mendukung sinergi antara GeoDipa dengan Badan Geologi dalam kegiatan penyelidikan dan playanan kegeologian untuk pengembangan panas bumi di Indonesia,” ungkap Direktur Kekayaan Negara Dipisahkan, Meirijal Nur, yang mewakili Direktur Jenderal Kekayaan Negara.

Menurut Meirijal, nota kesepahaman tersebut sejalan dengan mandat perseroan untuk mendorong percepatan pengusahaan dan pengembangan panas bumi, serta agenda sustainable development goals, khususnya untuk penyediaan energi bersih dan terjangkau serta penanganan dampak perubahan iklim.

Selain itu, pelaksanaan nota kesepahaman ini nantinya juga akan menjadi etalase bagi pemerintah di forum internasional untuk memperoleh dukungan pembiayaan energi baru terbarukan maupun sebagai derisking facility di Lembaga multilateral.
Dengan mendorong percepatan pemanfaatan panas bumi di Indonesia, ini juga merupakan bentuk komitmen pemerintah untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil, menurnkan emisi gas rumah kaca, serta sebagai transisi menuju energi bersih dan hijau.

“Melihat kompetnesi GeoDipa sebagai BUMN di bidang panas bumi dan Badan Geologi sebagai laboratorium di bidang geologi, kami confident bahwa pengujian panas bumi dapat menghasilkan data dan informasi yang lebih akurat, tepat dan cermat, dan nantinya dapat mendukung pengusahaan panas bumi di Indonesia guna mencapai target yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

Penandatanganan nota kesepahaman ini juga sebagai momentum bagi GeoDipa untuk terus berinovasi dalam skema kerjasama lain yang lebih strategis dalam pengembangan geothermal di Indonesia,” jelas Meirijal.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *