Jakarta, Ruangenergi.com – PT Pertamina (Persero) mengungkapkan penggunaan panel surya pada seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) berpotensi menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 34 ribu ton CO2 per tahun.
Sebagaimana diketahui, Pertamina memiliki sekitar 5.000 SPBU yang tersebar dari seluruh wilayah Indonesia.
Tidak hanya itu, penggunaan PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) pada SPBU juga berpotensi memberikan keuntungan ekonomi bagi pemilik SPBU sampai dengan Rp 1 juta per bulan yang berasal dari penghematan biaya tagihan listrik.
Di mana, pengoperasian dan perawatan PLTS Atap relatif mudah. Untuk perawatan, panel surya hanya perlu dibersihkan minimal setiap 6 bulan sekali agar terhindar dari kotoran dan jamur. Jadi, dapat dikatakan PLTS Atap ini akan menjadi langkah besar penggunaan energi bersih.
Menurut, Chief Executive Officer Pertamina NRE Dannif Danusaputro, pemasangan PLTS di seluruh SPBU berpotensi menghemat Rp 4 miliar setahun untuk keseluruhan SPBU yang dihasilkan dari penghematan biaya tagihan listrik.
Di mana, pemasangan PLTS tersebut akan dilakukan oleh Pertamina NRE sebagai subholding Pertamina.
- “Transisi energi yang sedang dilakukan Pertamina tampak pada wajah SPBU Pertamina yang baru. Green Energy Station (GES) konsep baru SPBU Pertamina, menyediakan layanan secara terintegrasi dan lebih ramah lingkungan kepada konsumen,” jelasnya.
Dikatakan olehnya, salah satu yang terlihat berbeda pada Green Energy Station adalah penggunaan PLTS Atap untuk memenuhi kebutuhan listrik.
“SPBU yang selama ini hanya dikenal sebagai tempat untuk mengisi BBM menjadi lebih ramah lingkungan dengan konsep GES, di mana kebutuhan listriknya dipenuhi dengan PLTS serta menyediakan layanan untuk gaya hidup konsumen yang lebih ramah lingkungan,” imbuhnya.
“Pemasangan PLTS di 5.000 SPBU diperkirakan berpotensi menurunkan emisi sebesar 34 ribu ton CO2 per tahun. Yang pasti Pertamina mendukung upaya pencapaian net zero emission,” sambung Dannif.
PLTS yang dipasang di SPBU adalah PLTS Atap dengan sistem on grid, di mana PLTS terintegrasi dengan jaringan penyedia listrik sebagai tempat penyimpanan energi yang dihasilkan dari panas matahari.
Lebih jauh, ia mengatakan, PLTS berguna untuk meningkatkan fleksibilitas dan berbagi peran sebagai cadangan pasokan listrik. Dibandingkan dengan sistem off grid, PLTS sistem on grid menggunakan teknologi yang lebih sederhana sehingga biaya pemasangan juga lebih kompetitif.