Jakarta, Ruangenergi.com – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengungkapkan bahwa dalam 2020-2050 konsumsi minyak bumi meningkat 139% dan gas bumi naik 298%.
Di mana pada 2020 konsumsi minyak sebesar 1,66 juta BOPD dan pada 2030 konsumsi minyak sebanyak 2,27 juta BOPD serta pada 2050 konsumsi minyak sebanyak 3,97 juta BOPD.
Sedangkan konsumsi gas di 2020 sebanyak 6.557 MMSCFD dan pads 2030 konsumsi sebanyak 11.728 MMSCFD serta pada 2050 konsumsi gas sebanyak 26.112 MMSCFD.
Kepala Perwakilan SKK Migas Jabanusa, Nurwahidi, dalam paparannya mengatakan bahwa neraca gas bumi area Jawa Timur dan Jawa Tengah akan mengalami kondisi oversupply yang akan terjadi sejak 2022 dengan onstream nya pasokan gas dari HCML (Husky-CNOOC Madura Ltd) dan PEP Cepu (Pertamina Eksplorasi dan Produksi).
Ia menjelaskan, kebutuhan gas untuk Pembangkit Listrik milik PT PLN (Persero) Tambak Lorok, Gresik dan Grati, berdasarkan surat PT PLN mengenai kebutuhan gas di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Skenario yang disampaikan oleh PLN belum memperhitungkan kebutuhan gas apabila skenario Low Demand pada draf RUPTL (Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik) akan dijalankan.
Potensi Industri Jawa Tengah berdasarkan pemetaan PGN (Perusahaan Gas Negara) untuk KEK (Kawasan Ekonomi Khusus) dan KI Batang serta surat permintaan dari PT Energasindo Heksa Karya untuk industri di Jawa Tengah.
“Grass Root Refinery (GRR) Tuban akan menjadi penambah demand yang signifikan dengan kebutuhan gas sebesar 320 MMSCF. Dalam rapat terakhir dengan Kilang Pertamina Internasional,” katanya dalam Webinar Masa Depan Hulu Migas Dalam Road Map Energi, (12/10).
Menurutnya, pasokan gas ke area Jawa Barat akan tergantung dengan penyelesaian pembangunan pipa transmisi Cirebon-Semarang. Namun demikian, dengan mengevaluasi bahwa kondisi gas di Sumatera Selatan dan Jawa Barat dengan memperhitungkan supply LTP juga mengalami kelebihan.
“Maka kelebihan gas di area Jawa Tengah dan Jawa Timur dapat dimanfaatkan untuk pengembangan satu pabrik Petrokimia Gresik atau pembangunan satu kilang LNG (Liquified Natural Gas),” tutupnya.