Jakarta, Ruangenergi.com – Ketua Komisi VII DPR RI, Sugeng Suparwoto, menegaskan bahwa transisi energi bukan sebuah pilihan, namun sebuah keharusan.
Pasalnya, transisi energi merupakan upaya menuju net zero emission (nol emisi karbon). Apalagi pemerintah telah menandatangani Perjanjian Paris dan meratifikasinya.
“Indonesia kaya akan sumber daya gas alam yang dapat dimanfaatkan dalam transisi energi. Gas yang notabene merupakan bahan bakar fosil memiliki karakter energi bersih dan rendah emisi. Dan tercatat ada sekitar 43 triliun cubic feet cadangan. Dari sana transisi energi bukan pilihan, tapi sebuah keharusan,” ungkap Sugeng belum lama ini kepada media, (10/11).
Dia menjelaskan, saat ini penyediaan listrik nasional mayoritas ditopang oleh batubara, sementara Indonesia memiliki cadangan batu bara mencapai 38 miliar ton. Menurutnya, hal ini diperlukan upaya agar pemanfaatan batubara selaras dengan semangat energi bersih.
“Sumber daya fosil kekayaan kita juga. Bukan berati menghapus (penggunaan) fosil. Tapi emisinya, karbonnya yang ditekan,” tuturnya.
Di sisi lain, jauh sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, telah menegaskan komitmennya untuk mempercepat target nol emisi karbon yang semula diharapkan tercapai pada 2060.
Upaya tersebut salah satunya dilakukan melalui peningkatan bauran energi baru terbarukan (EBT).