Jakarta,ruangenergi.com-Saat ini Gabungan Asosiasi Usaha Penunjang Energi dan Migas Indonesia (Guspenmigas) dan PT Pertamina Kilang International (KPI),sub holding refinery dan petrochemical dari PT Pertamina (Persero) sangat erat hubungannya untuk meningkatkan pemakaian barang dan jasa dalam negeri.
Guspenmigas merasa puas bila barang dan jasa dalam negeri sesuai dan ada peningkatan dengan rencana pemakaian dalam negeri.
“Puas, bila barang dan jasa dalam negeri sesuai dan ada peningkatan dengan rencana pemakaian dalam negeri,” kata Direktur Executive Guspenmigas Kamaluddin Hasyim kepada ruangenergi.com,Jumat (26/11/2021) di Jakarta.
Sebelumnya,Kepala Pusat Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri (P3DN) Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, Nila Kumalasari menyampaikan apresiasi terhadap implementasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) di Proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan.
Nila sangat optimis dan mengapresiasi capaian proyek pengembangan kilang yang dikelola PT Kilang Pertamina Balikpapan (KPB) ini. Pernyataan Nila disampaikan saat mengunjungi langsung Proyek RDMP Balikpapan pada Selasa (16/11/2021) pagi yang didampingi Vice President (VP) Project Delivery Excellence PT Kilang Pertamina International (KPI) Wahyu Sulistyo Wibowo beserta jajaran manajemen PT KPB. Dalam wawancaranya, Nila sangat bangga dengan komitmen TKDN di Proyek RDMP Balikpapan yang dikelola oleh PT KPB.
“Kami sangat bangga dan sudah melihat paparannya bahwa ada komitmen dari Proyek RDMP Balikpapan untuk memenuhi target tentang TKDN. Kami berharap dengan kolaborasi antara Pertamina, Pemerintah, dan industri dalam negeri bisa membantu multiplier effect atau effect domino untuk masyarakat. Sehingga industri semakin berkembang, kualitasnya meningkat, dan tenaga kerja dari dalam negeri akan terserap.”,ujar Nila penuh keyakinan seperti dikutip dari medsos Kilang Balikpapan.
Hal ini sejalan dengan tujuan dibangunnya Proyek RDMP Balikpapan yaitu demi mewujudkan Ketahanan, Kemandirian, dan Kedaulatan Energi di Indonesia yang secara spesifik guna meningkatkan kapasitas pengolahan dari 260 kbpd menjadi 360 kbpd dan meningkatkan kualitas produk untuk memenuhi standard EURO V yang lebih ramah lingkungan.