Jakarta,ruangenergi.com-Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagut Rikky Rahmat Firdaus menyampaikan bahwa SKK Migas gembira atas temuan 650 barel oil per day dari WK Mahato KKKS Texcal Mahato di Provinsi Riau.
Sumur produksi minyak PB-07 di Wilayah Kerja (WK) Mahato di onshore Riau dan Sumatera Utara, telah berhasil dan selesai dibor serta dapat memproduksi sekitar 650 barel minyak per hari (bopd). Sumur tersebut merupakan sumur produksi ketujuh yang dibor di lapangan PB dan selesai sebagai sumur minyak penghasil di Bekasap B.
“Alhamdulillah..ini kabar baik yang kami terima dari WK Mahato KKKS Texcal Mahato di Provinsi Riau,” kata Rikky kepada ruangenergi.com,Selasa (14/12/2021),di Jakarta.
Melansir keterangan dari situs https://www-cuenrg-com-au,Cue memegang 12,5% saham di Mahato PSC di Sumatera Tengah, Indonesia. Sejak awal 2021, minyak telah diperoleh dari lapangan PB di PSC, setelah sumur penemuan dibor pada akhir 2019. Cekungan Sumatera Tengah berisi beberapa lapangan minyak terbesar di Indonesia, yaitu lapangan Minas dan Duri.
Produksi Mahato
Produksi minyak komersial dimulai dari lapangan PB di Mahato PSC pada awal tahun 2021 dari sumur pertama, PB-1. Tiga sumur pengembangan tambahan, PB-3, PB-4 dan PB-5 selanjutnya dibor dan berproduksi bersama dengan PB-2 yang selesai setelah dibor sebagai sumur eksplorasi.
Pada pertengahan tahun 2021 kelima sumur tersebut berproduksi dengan total sekitar 3.600 barel minyak per hari (gross). Semua sumur menemukan minyak di reservoir utama Bekasap A, B dan C seperti yang diantisipasi. PB-1 memproduksi minyak dari Bekasap B dan PB-2, PB-3 dan PB-5 memproduksi dari Bekasap C dan PB-4 memiliki produksi campuran dari reservoir Bekasap B dan C. Reservoir yang tidak berlubang di semua sumur adalah kandidat untuk produksi masa depan.
Pada Juli 2021, sumur PBE-1 dibor dengan target struktur di sebelah timur lapangan PB eksisting. Sumur itu tidak menemukan hidrokarbon apa pun dan telah ditutup dan ditinggalkan pada awal September 2021.
Pemboran pengembangan tahap selanjutnya telah dimulai dengan pengembangan sumur PB-6 yang berlangsung pada September 2021, disusul oleh PB-7 dan PB-8. Sumur-sumur ini akan menyelesaikan program pengembangan saat ini di bawah Rencana Pengembangan yang telah disetujui. Setelah meninjau hasil pengeboran dan produksi, perusahaan patungan dapat memilih untuk mengajukan rencana pengembangan lebih lanjut kepada pemerintah Indonesia untuk mengakses cadangan yang mungkin dianggap tidak dapat diakses oleh sumur yang ada.
Eksplorasi area lain di Mahato PSC diharapkan dapat berlanjut setelah pengembangan penuh lapangan PB. Area tersebut dianggap belum dieksplorasi, dan karena lokasinya di Cekungan Sumatera Tengah yang kaya minyak, sejumlah target pengeboran di masa depan telah diidentifikasi.