Jakarta,ruangenergi.com-Setelah lebih dari satu tahun berhenti berproduksi, sumur TM-111, Lapangan Tambora di Blok Mahakam berhasil memproduksi minyak sebanyak 3.200 barrel dengan menggunakan injeksi bahan kimia demulsifier dan defoamer pada sistem produksinya.
Strategi pengolahan ini digunakan untuk menjawab tantangan terhadap karakteristik likuid yang mengandung emulsi dan buih alami yang dapat mempengaruhi kinerja fasilitas produksi di hilir, sehingga bahan kimia ini dapat membantu sistem produksi minyak dan gas lebih lancar.
“Saya kira hal hal yang dilakukan team dgn improvement bahan kimia dan teknis penginjeksian, membuktikan bahwa sampai saat ini Wilayah Kerja Mahakam tetap terbukti mampu mempertahankan produksinya dan menghasilkan inovasi-inovasi yang diterapkan di lapangan-lapangan.Untuk itu, saya ingin melanjutkan praktek-praktek baik yang sudah ada sesuai dengan tata nilai keja AKHLAK BUMN, dengan menjaga semangat KOMPETEN dan melanjutkan kerjasama dalam program-program evaluasi dan implementasi, serta menyambut baik segala perubahan demi masa depan ketahanan energi yang lebih baik, kontribusi Mahakam,” kata General Manager PT Pertamina Hulu Mahakam Agus Amperianto kepada ruangenergi.com,Jumat (17/12/2021) di Jakarta.
Pencapaian ini,lanjut Agus,merupakan buah kolaborasi tim Production, Lapangan Central Processing Unit, Production Engineering (Well Performance dan Laboratory), Well Intervention, dan Reservoir Engineering, dengan tetap menjaga protokol COVID- 19 dan mengedepankan keselamatan serta keamanan dalam bekerja.
Dalam catatan ruangenergi.com,Pada bulan Mei lalu, PT Pertamina Hulu Mahakam juga menerima insentif berupa pembebasan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) tubuh bumi serta insentif pemanfaatan Barang Milik Negara (BMN) hulu migas.