Jakarta,ruangenergi.com-Ada kabar dari Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas),bahwa ada kegiatan TAR (turn around) di Kilang LNG Tangguh yang dioperasikan oleh bp Indonesia.
Kegiatan TAR 11 Kilang LNG Tangguh ini termasuk planned shutdown. Estimasi kegiatannya dari 23 Januari sampai dengan 23 Februari 2022.
“Benar adanya TAR di Kilang Tangguh.Tidak berpengaruh terhadap kontrak gas. Aman masih sesuai kontrak,” kata Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno kepada ruangenergi.com,Rabu (02/02/2022) di Jakarta.
Julius cerita bahwa terjadi pekerjaan gas turbine compressor di lapangan Anoa yang dioperasikan oleh Premier Oil Premier Oil, a Harbour Energy company sehingga Anoa berproduksi dengan single train.
“Benar adanya perbaikan di Anoa.Termasuk juga info adanya PM (pekerjaan Gas Turbine Compressor) sehingga Anoa berproduksi dengan single train. Estimasi kegiatan sampai tanggal 2 Feb 2022,” jelas Julius.
Dalam pemberitaan ruangenergi.com sebelumnya, disebutkan bahwa SKK Migas merencanakan pengembangan gas dari blok Tuna yang dioperasikan oleh Premier Oil, a Harbour Energy company untuk dibawa/dipasarkan ke Vietnam.
Alasan SKK Migas,pengembangan gas yang murah dibawa ke Vietnam. Karena posisi Tuna deket perbatasan. Gas dari Tuna bisa diserap pasar Vietnam.
Sedangkan Kilang LNG Tangguh,saat ini BP telah mengoperasikan dua train dengan kapasitas masing-masing sebesar 3,8 mtpa. Bila train tiga ini beroperasi, maka total LNG yang dihasilkan mencapai 11,4 juta ton per tahun.Adapun nilai investasi dari proyek ini yaitu US$ 8,9 miliar.
Cadangan gas Tangguh ditemukan pada pertengahan tahun 1990-an oleh Atlantic Richfield Co. (ARCO). Tangguh LNG dioperasikan oleh BP Berau Ltd. (100% milik bp). Anak perusahaan lain milik bp lainnya dalam pengembangan Tangguh LNG ini adalah BP Muturi Holdings B.V., BP Wiriagar Ltd. dan Wiriagar Overseas Ltd. – sehingga membuat bp memiliki 40.22% kepemilikan di Tangguh LNG.