Petugas SPBU

Pertamina Patra Niaga Kaji Kemungkinan Mengganti Harga Jual Pertamax Series

Jakarta,ruangenergi.com-Tidak mau kalah bersaing dengan pesaingnya, kini PT Pertamina Patra Niaga (PPN), selaku sub holding trading and commercial dari PT Pertamina (Persero) mengkaji untuk menaikkan harga bahan bakar non subsidi seperti Pertamax dan Pertamax Turbo.

Adapun pesaing Pertamina saat ini sudah mematok harga jual bahan bakar minyak RON 92 ke atas, dibanderol Rp12.900. Beda dengan harga jual Pertamax dan Pertamax Turbo Pertamina di bawah harga pesaing.

“Kami masih mengkaji kemungkinan mengganti harga jual Pertamax series,” kata Pjs Sekretaris Perusahaan PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting kepada ruangenergi.com, Rabu (09/02/2022) di Jakarta.

Dikutip dari Executive Summary Tim Harga Minyak Indonesia, kenaikan harga minyak mentah utama di pasar internasional dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain terdapat peningkatan risiko geopolitik di negara-negara berikut ini:
a. Ukraina-Rusia, potensi invasi Ukraina oleh Rusia yang dapat mengganggu pasokan minyak dan gas khususnya di negara-negara Eropa.
b. Kazakhstan sebagai salah satu negara OPEC+ dengan produksi 1,6 juta barel per hari, mengalami kendala logistik yang berpotensi menyebabkan penurunan produksi pasca demonstrasi yang dipicu kenaikan harga bahan bakar.
c. Libya saat ini hanya memproduksikan minyak mentah pada kisaran 700 ribu barel per hari dari potensi produksi kurang lebih 1,2 juta barel per hari. Negara tersebut mengalami penurunan produksi minyak terendah dalam 14 bulan terakhir akibat blokade di lapangan minyak utama area barat dan disertai perbaikan pipa yang menghubungkan Lapangan Samrah dan Dahra ke terminal Es Sider (kapasitas 350 ribu barel per hari).
d. Uni Emirat Arab (UEA), negara produsen minyak OPEC tertinggi ketiga, mengalami serangan drone dan misil yang mematikan dari pemberontak Yemeni Houthi di depot bahan bakar Mussafah, ADNOC dan bandara internasional UEA.

Faktor lainnya adalah terjadinya ledakan pipa di Turki dengan kapasitas penyaluran sebesar 450 ribu barel per hari minyak dari Utara Irak ke Pelabuhan Ceyhan-Mediteranian sehingga memicu kekhawatiran pasar akan potensi gangguan pasokan minyak.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *