Airlangga Hartarto Usulkan Bullion Bank Segera Diwujudkan

Jakarta,ruangenergi.com-Sebagai salah satu produsen emas terbesar di dunia melalui keberadaan smelter PT Freeport Indonesia dimana ditargetkan produksi emas mencapai 1 ton per minggu.

Investasi tahap awal yang sebesar 200 juta dollar AS membuat PTFI mampu memproduksi emas seberat 35 ton.

“Mudah-mudahan dengan adanya nilai tambah dari Freeport tidak hanya cooper konsentrat saja yang diekspor, tapi sudah di-refine di Indonesia. Dan precious metal recovery di Indonesia, maka turunannya akan semakin bernilai tambah tinggi,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dalam BRI Microfinance Outlook 2022 Jumat (11/2/2022).

Itu sebabnya,Pemerintah Indonesia terus berambisi membangun bullion bank (bank emas) dalam beberapa tahun terakhir. Bullion bank merupakan bank yang melakukan transaksi jual beli logam mulia, termasuk emas dan perak.

Sehingga,lanjut Airlangga, kalau ini ditangkap dengan bullion bank,maka tidak perlu dikirim (emas) ke Singapura. Kebanyakan sekarang ini dikirim ke Singapura dan dikirim (balik) ke Indonesia. Karena itu hal ini memiliki urgensi untuk dibentuk agar industri tidak lagi menitipkan emasnya di bullion bank internasional yang berada di Singapura.

“Kalau (momentumnya) ditangkap dengan bullion bank tidak perlu dikirim ke Singapura. Kebanyakan sekarang dikirim ke Singapura, dari Singapura masuk lagi ke Indonesia sehingga hampir seluruh industri perhiasan itu costnya hanya tolling fee,” tutur Airlangga yang pernah duduk sebagai Ketua Komisi VII DPR.

Pembentukan bank emas juga diperlukan karena saat ini pemerintah sudah resmi menggabungkan holding ultra mikro antara PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Permodalan Nasional Madani (PNM), dan PT Pegadaian.

Airlangga menuturkan, Pegadaian saat ini memiliki aset emas karena menawarkan produk investasi emas di platform digitalnya. Airlangga menyebutnya sebagai aset tersembunyi (hidden assets) yang bisa meningkatkan kredit perseroan.

“Terkait dengan bullion bank karena Pegadaian basisnya adalah gadai emas. Dengan demikian tentu PR BRI akan semakin banyak dan time frame mungkin 2023, jadi punya cukup waktu untuk mempersiapkan baik dari segi regulasi maupun dari segi korporasinya,” cetus Airlangga.

Dengan adanya nilai tambah dari smelter FI ini,lanjut Airlangga, tidak hanya cooper concentrate saja tapi sudah di refine di Indonesia.

“Dengan demikian PR untuk BRI menjadi begitu banyak.Time framenya mungkin 2023. Kita punya cukup banyak waktu mempersiapkan, baik dari sisi regulasi maupun dari sisi korporasinya. Juga sekaligus sampaikan ke Pimpinan Komisi VI DPR RI,proses ini dijaga dan dikawal,”pungkas Airlangga.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *