Jakarta,ruangenergi.com– Direktur Utama PT Pertamina EP Cepu Regional 4 Awang Lazuardi,mengatakan pihaknya akan berkonsultasi dengan para stakeholder untuk mencarikan solusi percepatan gas on stream guna supply gas ke area Jawa Timur dari Lapangan Jambaran Tiung Biru (JTB).
Hal ini dikatakan Awang menyikapi pertanyaan dari ruangenergi.com perihal apa benar proyek JTB akan meminta fatwa dari Kejaksaan Agung bahwa ada keterlambatan penyelesaian? Benarkah hal ini akan dibahas bersama dengan Kementerian BUMN dan Kementerian ESDM beserta SKK Migas dan Pertamina?
Awang pun menjelaskan kepada ruangenergi.com,Selasa (02/03/2022),
“Meetingnya bersifat koordinasi dan konsultasi dengan para stakeholders untuk mencarikan solusi untuk percepatan gas on stream guna supply gas ke area Jatim”
Ketika ditanyakan kepadanya perihal adanya informasi alasan keteknikan dibutuhkan sehingga berakibat perubahan lingkup kerja atau change order (PLK) terpaksa dilakukan, Awang menjawab:
“Dalam suatu project, change order adalah hal yang common selama itu justified baik dari segi teknis dan commercial. Sebetulnya point utama dalam diskusi nanti adalah mendiskusikan solusi yang sesuai aturan dan kontraktual yang dapat dilakukan, di samping percepatan pembahasan usulan change order. Di mana solusi tersebut memang sedang berproses, dan utamanya di pihak Rekind selaku main contractor,”
Dalam catatan ruangenergi.com, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) membenarkan terjadi mundur jadwal onstream proyek Jambaran Tiung Biru (JTB) yang dikerjakan oleh PT Pertamina EP Cepu. Onstream JTB dipastikan mundur ke tahun 2022.
Di sisi lain,SKK Migas buka diskusi dengan Pertamina EP Cepu untuk mempercepat onstream dari proyek JTB tersebut.
“Onstreamnya mundur ke 2022 dan diusahakan secepatnya di kuartal 1 kalau bisa. Sebab memang ada peralatan yang terlambat datangnya dari luar negeri. Lagi kita mau lihat lebih detail di sponsor meeting apa yang bisa kita lakukan untuk mempercepat,” kata Wakil Kepala SKK Migas Fatar Yani Abdurrahman kepada ruangenergi.com,Selasa (14/12/2021) di Jakarta.
Dalam pemberitaan ruangenergi.com,PT Pertamina EP Cepu (PEPC) memastikan proyek Jambaran Tiung Biru (JTB) sudah mencapai lebih dari 95.25 persen.
Beberapa equipment sudah mulai masuk fase commissioning. Namun, seperti dialami oleh proyek lain, bahwa proyek JTB ini terdampak pandemi Covid-19, dimana beberapa peralatan yang difabrikasi overseas terlambat.