Dirjen Migas Klaim TKDN di Jaringan Gas Sebesar 65,29 Persen di Tahun 2021

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta,ruangenergi.com– Direktur Jenderal Minyak dan Gas (migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) Tutuka Ariadji menegaskan untuk jaringan gas (jargas) yang dibangun tahun 2021 lalu sudah menerapkan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) sebesar rata-rata 65,29%.

Sedangkan untuk komponen impornya di dalam program jargas, mencapai angka sebesar 34,71%.

“Untuk jargas 2021:Dari 10 paket jargas 2021 rata2 nilai TKDN adalah 65.29%. Jadi komponen impornya sebesar 34.71 %,” kata Tutuka kepada ruangenergi.com, Minggu (27/03/2022) di Jakarta.

Tutuka merespon pertanyaan ruangenergi.com menanggapi permintaan Presiden Joko Widodo menekankan pentingnya memacu pertumbuhan ekonomi nasional dengan memanfaatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), serta anggaran BUMN untuk membeli produk dalam negeri.

Mengutip  Situs Ditjen Migas (esdm.go.id), program pembangunan jargas telah dilaksanakan Kementerian ESDM c.q Ditjen Migas sejak tahun 2009 dan hingga saat ini total telah terbangun 662.431 SR. Tujuan pembangunan jargas adalah memberikan akses energi kepada masyarakat, menghemat pengeluaran biaya bahan bakar gas bumi, membantu ekonomi masyarakat menuju ekonomi masyarakat mandiri dan ramah lingkungan dan mengurangi beban subsidi BBM dan/atau LPG pada sektor rumah tangga.

Untuk tahun 2022, pembangunan jargas direncanakan sebanyak 40.777 SR di 12 kabupaten/kota. Pembangunan ini terbagi dalam 5 paket yaitu Paket 1 meliputi Kabupaten Siak, Kabupaten Palalawan dan Tanjung Jabung Barat. Paket 2 meliputi Kabupaten Musi Banyuasin, Kabupaten Muara Enim dan Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur. Paket 3 meliputi Kabupaten Indramayu, Kota Semarang dan Kabupaten Wajo. Paket 4 terdiri dari Kabupaten Gresik dan Kota Probolinggo. Sedangkan Paket 5 meliputi Kabupaten Lumajang.