Banda Aceh,ruangenergi.com-Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) hingga kini masih menunggu kedatangan rig untuk pengeboran sumur Rencong 1X yang dilakukan oleh Repsol Andaman B.V diharapkan terjadi di bulan April 2022.
Rig tersebut juga akan melakukan pengeboran Wilayah Andaman II yang kontraktornya adalah Premier Oil pada buan Mei 2022 target pengeboran premier memerlukan waktu selama (tiga) 3 Bulan, setelah itu masuk ke pengeboran Repsol Andaman III pada bulan agustus 2022, estimasi pengeboran Rencong-1X pada tanggal 10 Agustus 2022.
“Kegiatan eksplorasi di wilayah kewenangan BPMA saat ini salah satunya adalah Repsol Andaman B.V untuk pengeboran sumur Rencong 1X dimana Rig akan tiba di indonesia pada April 2022, dan Rig tersebut estimasi akan melakukan pengeboran Wilayah Andaman II yang kontraktornya adalah Premier Oil pada buan Mei 2022 target pengeboran premier memerlukan waktu selama (tiga) 3 Bulan, setelah itu masuk ke pengeboran Repsol Andaman III pada bulan agustus 2022, estimasi pengeboran Rencong-1X pada tanggal 10 Agustus 2022,” kata Kepala Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA), Teuku Mohamad Faisal dalam bincang santai virtual bersama ruangenergi.com, Kamis (07/04/2022).
Faisal mengeluhkan lambatnya pelaksanaan pengeboran itu disebabkan sulitnya menemukan drill ship untuk dikontrak.
Dalam catatan ruangenergi.com,BPMA menaungi enam blok, selain Blok Andaman III, juga ada Blok A, Blok B, Blok Pase, Blok Lhokseumawe, dan South Blok A.
Sedangkan blok di bawah SKK Migas yaitu Blok Andaman II, Blok Andaman I, South Andaman, Blok NSO, Blok Krueng Mane, dan Blok Seruway.
Selain itu masih ada satu blok lagi yaitu Blok Pertamina EP, yang saat ini sedang proses transisi pemecahan (curveout) agar sesuai dengan PP 23/2015 sehingga nantinya menjadi entitas blok tersendiri di bawah pengawasan BPMA.
Blok itu terdiri dari lapangan minyak Rantau, lapangan minyak Kuala Simpang Barat dan lapangan minyak Kuala Simpang Timur serta lapangan minyak Perlak.