Banda Aceh,ruangenergi.com-Kepala Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA), Teuku Mohamad Faisal mengatakan bahwa pihaknya bersama dengan PT Pema Global Energi (PGE) siap melaksanakan seismic 3D di Aceh Utara dengan teknologi canggih tahun ini, Senin (8/8/2022).
Seismik 3D 250 km2 tersebut merupakan seismic pertama yang dilakukan di bawah pengawasan BPMA.
Untuk itu, dia berharap kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan timeline yang telah ditentukan.
“Kami berharap dukungan dari para stakeholder agar kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik sehingga upaya kami dalam mencari cadangan baru migas bisa berjalan,” kata Faisal kepada ruangenergi.com,Rabu (10/08/2022) via whatsapp.
Faisal mengapresiasi upaya dan komitmen dari Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yakni PT Pema Global Energi (PGE) dalam menjalankan seismic 3D 250 km2 yang merupakan bagian dari salah satu program prioritas di tahun ini. Untuk diketahui, kegiatan seismic ini merupakan kegiatan seismic yang pertama kali dikerjakan di bawah pengawasan oleh BPMA selaku regulator.
Seismic 3D 250 km2 yang memiliki teknologi canggih ini dilakukan dengan menggunakan truk Vibroseis. Getaran yang disalurkan tanah akan menghasilkan data yang kemudian ditangkap dan unit mobil lainya. Saat beroperasi, truk vibroseis ini akan menurunkan alat semacam vibrator yang ditempelkan ke tanah. Kemudian Vibrator tersebut akan menghasilkan getaran yang nantinya ditangkap oleh unit lainnya atau disebut Lobo untuk diteliti oleh tim ahli.
“Dan Vibroseis ini pertama kali digunakan di Aceh,” ujar Faisal.
Metode ini tentu saja berbeda dengan metode sebelumnya yang menggunakan bahan peledak untuk melakukan pemetaan struktur di bawah permukaan bumi agar bisa melihat ada kemungkinan adanya jebakan minyak dan gas.