PHE OSES

SKK Migas Bersama KKKS Berupaya Maksimal Atasi Gangguan Shut In Lebih dari 61 Sumur

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta,ruangenergi.com-Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) membenarkan adanya shut in pada sejumlah sumur yang dialami oleh kontraktor kontrak kerjasama (KKKS) migas.

Shut in dialami oleh ENI Muara Bakau B.V, ENI East Sepinggan Ltd, Pertamina Hulu Energi OSES, dan juga Premier Oil Indonesia. Shut in merupakan kondis unplanned shut down.

Atas kejadian tersebut SKK Migas bersama KKKS berupaya keras menyelesaikan perbaikan agar status shut in segera dicabut dan sumur bisa berproduksi dengan normal kembali.

“Ya benar gangguan terjadi di ENI Muara Bakau B.V, dan ENI East Sepinggan Ltd pada EGC-3 namun EGC-1 dan 2 masih berjalan. Diiharapkan dapat diselesiakan dengan cepat sehingga tidak mengganggu pasokan ke buyer.Blade pengganti sdh terpasang, akan segera back online dalam beberapa hari ini. Sedangkan di PHE OSES benar ada shut in karena masalah integrity pipa sehingga maximum allowable pressure harus diturunkan yang berdampak pada jumlah sumur yang dapat diproduksikan. Diperkiran minggu ini atau minggu depan sudah akan back online. Untuk Premier Oil Indonesia,dampaknya sekitar 13 mmscfd dan pada saat ini juga dalam proses perbaikan,” kata Pelaksana Tugas Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Muhammad Kemal kepada ruangenergi.com,Kamis (11/08/2022) di Jakarta.

Informasi yang diterima ruangenergi.com, gangguan dialami ENI Muara Bakau B.V dan ENI Sepinggan dimana adanya kerusakan blade HPC. EGC-3 tidak dapat diservis karena kerusakan blade HPC dan terus menjalankan EGC-1 dan EGC-2.

Sedangkan di PHE OSES total 61 sumur shut in.Estimasi back on line (BOL) pada minggu ke-2 bulan Agustus 2022.

Untuk Premier Oil Indonesia, shut in sumur GBA-2 akibat erosi pada choke valve. In progress perbaikan.