ESDM

Lemigas Dikabarkan Akan Ditunjuk Pimpin Badan Layanan Umum Batubara

Jakarta,ruangenergi.comBalai Besar Pengujian Minyak dan Gas Bumi “Lemigas” Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dipastikan akan ditunjuk memimpin Badan Layanan Umum (BLU) Batubara.

Sinyalemen positif disampaikan oleh Asisten Deputi Pertambangan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Tubagus Nugraha,dalam bincang santai virtual bersama ruangenergi.com,Jumat (14/10/2022) di Jakarta.

“Demikian arahnya, Lemigas akan ditunjuk sebagai BLU Batubara.Akan ada penyesuaian. Tupoksi (tugas pokok dan fungsi) disesuaikan. Ada perubahan. Sedang disiapkan. Permen (peraturan menteri) tentang OTK (organisasi tata kelola) Lemigas akan direvisi,” kata Tubagus Nugraha.

Dalam sebuah diskusi FGD BLU Batu Bara, Rabu (12/10/2022), Tubagus Nugraha menyampaikan saat ini pembahasan payung hukum BLU batu bara yang berbentuk Peraturan Presiden (Perpres) sedang dilakukan antar kementerian dan lembaga.

Menurut dia,diskusi utama yang membuat penerapan BLU batu bara tidak kunjung dilakukan adalah memilih rujukan dasar hukum. Namun saat ini, pemerintah sudah memutuskan memakai Perpres.
“Kami sedang membahas itu, pembahasan antar kementerian sudah dijalankan, dan harapannya mungkin dalam beberapa bulan-bulan dekat ini rancangan Perpres-nya sudah bisa masuk ke proses pengesahan,” ujar Tubagus.
Tubagus melanjutkan, beberapa aturan turunan diperlukan untuk mengatur penetapan formula, mekanisme dan penetapan tarif pungutan ekspor, dan penentuan kelembagaan yang akan mengelola BLU DMO batu bara.Penggodokan draft aturan turunan PMK, Permen ESDM, dan Kepmen ESDM, kata Tubagus, dilakukan secara paralel dengan proses penyelesaian regulasi Perpres.
“Kalau misalkan di ujung (tahun) ini saya kira agak susah, tapi kami proses terus pembahasannya. Mudah-mudahan dalam waktu yang tidak terlalu lama,” ujar Tubagus.
Lebih lanjut, Tubagus menjelaskan urgensi penerapan BLU DMO batu bara adalah disparitas yang sangat besar dari harga batu bara internasional dengan harga batu bara yang dibeli oleh PT PLN (Persero) sebesar USD 70 per ton.Selain itu, tidak semua perusahaan bisa memenuhi kebutuhan spesifikasi batu bara untuk PLN, yaitu mayoritas dengan kualitas rendah antara 3.800-4.400 kkal per kg sebanyak 61 persen atau 69.96 juta ton per tahun.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *