Jakarta,ruangenergi.com-Investor itu sudah tidak bisa diiming-imingi lagi kita punya potensi besar. Hal itu tidak menarik investor untuk datang. Namun,ada satu hal yang dipegang investor yakni Pemerintah bisa menjamin investasi aman dan cepat balik menghasilkan cuan.
Bagaimana investor hulu mau masuk ketika di hilir tidak ada kepastian pembelian produksi migas yang dihasilkan.
“Gimana investor mau dateng kalau kitanya gak semangat.. Kemenerusan dari hulu ke hilir dalam waktu cepat itu perlu. Hulu jangan mikir hulu aja, tanpa peduli hilir. Hulu jualan potensi giant, tapi kalo udah nemu gak ada buyer itu sia-sia.Abadi dan genting itu berita buruk eksplorasi,” kata Sekretaris SKK Migas Shinta Damayanti saat berbicara pada Indonesia Energy and Mineral Conference 2022 (IEMC 2022),Senin (19/12/2022) di Jakarta.
Shinta menambahkan,SKK Migas,melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM), berkomunikasi dengan Kementerian Perindustrian terkait dengan penyerapan gas dari sisi hilir.
“Kami mendukung proyek Cisem dan Seimangke karena disitu jelas ada serapan gas yang sangat dinantikan industri hulu,” papar Shinta.
Shinta mengingatkan perlu sinergi untuk semua institusi duduk bareng dan legowo untuk NKRI . Nah artinya sinergitas hulu hilir perlu disinkronkan untuk memajukan energi di Indonesia.