Jakarta,ruangenergi.com–ENI West Ganal Limited dipastikan akan mengajukan plan of development lapangan Maha di blok West Ganal kepada otoritas minyak dan gas Indonesia.
Lapangan Maha-2 di Wilayah Kerja West Ganal di lepas pantai Kalimantan.Sumur appraisal Maha-2 terletak 16 km di sebelah Tenggara FPU Jangkrik yang dioperasikan oleh Eni.
Cadangan migas di Lapangan Maha-2 ditemukan Eni West Ganal Ltd melalui pengeboran sumur appraisal Maha-2
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menyampaikan signal adanya keinginan submit PoD Maha sedang disiapkan oleh ENI.
“Di Kutai Basin lumyan,alhamdulilah.. ini akan sangat aktif dan mengoptimalkan processing unitnya yang sekarang 700 MMSCFD dan banyak akan memberikan tambahan kepada produksi gas Indonesia,” kata Dwi Soetjipto pada saat konferensi pers Capaian Kinerja Hulu Migas Tahun 2022 dan Target Tahun 2023,Rabu (18/01/2023) di Jakarta.
Menurut Deputi Eksploitasi SKK Migas Wahju Wibowo, terkait dengan sumur Merakes 6, Merakes 7 dan Jangkrik 12 yang sempat mengalami kendala teknis, dan sampai saat ini dikerjakan, namun Merakes 7 dan Jangkrik 12 sudah produksi, itu karena ada masalah kepasiran,karena formasinya mudah runtuh sehingga produksinya itu turun.Pertanyaannya kalau produksi turun sementara Kilang Bontang perlu feed gas, untuk produksi LNG dan pemenuhan kebutuhan domestik di sana, dilakukan pengeboran oleh ENI sehingga mendapatkan tambahan produksi.
“Sumur yang sudah mati dikoret-koret,direaktivasi.Ini untuk bisa menambah produksi,” tegas Wahyu.
Dalam catatan ruangenergi.com, di Lapangan Maha-2 Eni berhasil menemukan 43 meter lapisan pasir bersih gas dengan karakteristik reservoir yang sangat baik di tingkat Zaman Pliosen. Uji produksi yang terbatas oleh fasilitas permukaan mencatat gas deliverability yang sangat baik dari reservoir yang mengalir pada clean up flow 33,9 MMSCFD Choke Position : 96/64 inci.
Pengujian dan coring reservoir yang dilakukan, berhasil menghimpun data penting yang dibutuhkan untuk mendukung studi pada persiapan rencana pengembangan Lapangan Maha, di mana dua sumur appraisal lainnya direncanakan akan dibor.
Eni merupakan operator Blok West Ganal melalui afiliasinya, Eni West Ganal Limited, yang memegang 40% participating interest, sementara Neptune West Ganal BV dan PT Pertamina Hulu West Ganal masing-masing memegang 30%. Eni telah beroperasi di Indonesia sejak 2001
(Laporan dan Foto: Rendy M.Saputra)