KADIN dan Australia Barat Jajaki Kerjasama Kembangkan Industri Kendaraan Listrik

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta, ruangenergi.com – Pemerintah Australia Barat dan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) telah menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) untuk menjajaki peluang kemitraan mineral untuk industri baterai dan kendaraan listrik (EV) yang sedang berkembang pesat akhir-akhir ini.

MoU ditandatangani pada Selasa, (22/02/2023) di Perth, Australia Barat, sebagai tindak lanjut komitmen yang dibuat pada B20/G20 di Bali November 2022 lalu.

Kemitraan antara Australia Barat dan Indonesia ini dapat membuka peluang besar di sektor ini, mengingat cadangan mineral yang melimpah di negara tersebut untuk menghasilkan baterai EV yang sangat dicari, dengan Australia sebagai pemasok utama Litium dan Indonesia sebagai produsen nikel terkemuka dunia, yang merupakan komponen vital dalam baterai EV.

“Kita harus memanfaatkan kesempatan ini untuk bersama-sama mengembangkan pabrik manufaktur baterai kelas dunia di Indonesia dengan memanfaatkan litium Australia dan investasi (dengan pengembalian yang menguntungkan tentunya) untuk mewujudkan potensi cadangan nikel Indonesia dan tenaga kerja yang melimpah. Bersama-sama, kami dapat memasok dunia dengan baterai yang kami produksi bersama.” kata Arsjad Rasjid.

Di bawah Nota Kesepahaman, KADIN dan Pemerintah Australia Barat akan membentuk kemitraan industri dalam rantai pasokan mineral di kedua wilayah dan berbagi informasi tentang pembaruan legislatif atau peraturan. MoU ini diharapkan dapat mempercepat kerja sama dan merangsang perkembangan industri untuk mendukung sektor baterai dan EV global. MoU tersebut juga mencerminkan komitmen kedua negara untuk mempromosikan investasi dan kerja sama untuk saling menguntungkan antara Australia Barat dan Indonesia.

“Kemitraan strategis antara KADIN dan Pemerintah Australia Barat ini merupakan tonggak sejarah dalam membangun pusat “pembangkit tenaga listrik” atau “Produksi Bersama” EV, yang bertujuan untuk mencapai tujuan bersama dan mengeksplorasi peluang untuk mengembangkan industri mineral dan baterai kritis bernilai tambah”. tambah Arsjad.

KADIN berkomitmen untuk bekerja sama dengan Australia Barat untuk memaksimalkan peluang investasi dan perdagangan di industri mineral dan baterai, dan MoU ini merupakan langkah penting untuk membangun kemitraan yang kuat, berkelanjutan, dan saling menguntungkan antara kedua negara.

Baik Australia Barat maupun Indonesia memiliki sejarah kerjasama di sektor sumber daya, dengan beberapa perusahaan pertambangan Indonesia beroperasi di Australia Barat dan perusahaan Australia Barat berinvestasi di sektor pertambangan Indonesia. Nota kesepahaman tersebut semakin memperkuat ikatan ekonomi dan budaya yang telah terjalin lama antara Australia Barat dan Indonesia, dengan kedua negara berkomitmen untuk meningkatkan kepentingan bersama di berbagai sektor.